Kamis 01 Jun 2017 15:34 WIB

Pertempuran Sengit, Warga Mosul Sulit Melarikan Diri

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
Suasana Kota Mosul, Irak yang dilanda peperangan, Senin, 29 Mei 2017.
Foto: REUTERS/Alkis Konstantinidis
Suasana Kota Mosul, Irak yang dilanda peperangan, Senin, 29 Mei 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Serangan pasukan Pemerintah Irak yang didukung AS merebut kembali Mosul berada di bulan kedelapan. Rupanya pertempuran ini memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan karena ISIS berada di tengah penduduk sipil dan menggunakannya sebagai tameng manusia.

Seorang penduduk mengatakan selama beberapa hari terakhir, para milisi ISIS memerintahkan puluhan keluarga yang tinggal di distrik Zanjili pindah ke Kota Tua. "Ini untuk mencegah mereka melarikan diri ke arah pasukan Irak yang sedang berusaha maju dari sisi utara," katanya, Rabu (31/5).

Pasukan Pemerintah Irak telah menjatuhkan selebaran di distrik-distrik meminta keluarga di sana segera melarikan diri dari rumahnya. Namun intensitas pertempuran yang makin sengit membuat mereka sulit melakukannya.

Para militan ISIS melawan pasukan Irak dengan melakukan serangan bom mobil, serangan bom sepeda motor, penembak jitu, jebakan, dan tembakan mortir. Saat ini sekitar 700 ribu orang atau sepertiga dari populasi kota praperang telah melarikan diri. Mereka mencari perlindungan dengan teman dan keluarga atau di kamp-kamp.

Baca: Warga Mosul Kelelahan, Panik dan Kelaparan

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement