REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pemerintah Australia dan oposisi dari Partai Buruh mengatakan mereka tetap akan menjalankan kesepakatan iklim Paris meskipun Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan AS menarik diri dari kesepakatan tersebut.
Baik Koalisi dan Partai Buruh menyebut keputusan Amerika Serikat tersebut sebagai hal yang mengecewakan, sementara itu Partai Hijau mengeluarkan kecaman lebih tajam dengan anggota parlemen dari partai tersebut Adam Bandt di Twitter menyebut Presiden Trump sebagai kriminal iklim.
"Trump baru saja mengancam keamanan dan cara hidup kita. Waktunya meninggalkan Trump. Trump Poros Pengingkaran (Axis of Denial) merupakan ancaman lebih besar bagi keamanan global dibandingkan terorisme," tulis Bandt.
Menteri Lingkungan Australia Josh Frydenberg mengulangi kembali komitmen penuh pemerintah terhadap kesepakatan Paris. Dia menyayangkan tindakan yang diambil Presiden Trump dengan mengatakan lebih diharapkan tentu saja bila Amerika Serikat tetap ikut.
Namun dia mengatakan perjanjian tersebut masih tetap berarti tanpa Amerika Serikat karena yang menandatangani adalah 190 negara, dan sudah 146 negara yang meratifikasi perjanjian tersebut. Dua anggota parlemen dari partai pemeritah, Eric Abetz dan Ian Macdonald sudah mengatakan bahwa Australia harus memeprtimbangkan untuk mengikuti Amerika Serikat dengan menarik diri dari perjanjian Paris tersebut.
Juru bicara masalah lingkungan dari Partai oposisi, Partai Buruh, Mark Butler mengatakan dia khawatir dengan pendapat seperti itu, namun sekarang 'merasa diyakinkan' dengan pernyataan Frydenberg bahwa Australia masih akan melanjutkan kesepakatan.
Frydenberg mengatakan tanpa Amerika Serikat, sekitar 70 persen emisi gas kaca dunia masih diatur oleh perjanjian Paris. Dan dia mendesak Amerika Serikat untuk terus menurunkan tingkat emisi mereka meskipun menarik diri dari kesepakatan Paris.
Partai Buruh mengatakan penandatanganan perjanjian Paris oleh 195 negara merupakan langkah paling penting dalam menangani perubahan iklim yang terjadi. Mereka mendesak Perdana Menteri Malcolm Turnbull untuk menekan Amerika Serikat guna mempertimbangkan kembali keputusan mereka menarik diri.
Mereka juga mengatakan Australia harus meningkatkan usahanya mengurangi produksi gas rumah kaca. Senator Partai One Nation Malcolm Roberts mengatakan Australia seharusnya tidak menyepakati aturan terseut, dengan menambahkan Australia tidak seharusnya memihak kekuatan asing yang berusaha mengganggu keamanan ekonomi negara kita.
Diterjemahkan pukul 12:40 AEST 2/6/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini