REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Seorang gadis remaja Palestina yang ditembak oleh pasukan Israel tewas akibat luka yang dideritanya di rumah sakit pada Jumat (2/6). Juru bicara militer Israel dan seorang juru bicara medis mengatakan gadis itu menikam seorang tentara di Tepi Barat,.
Gadis tersebut, yang menurut pihak berwenang Palestina berusia 16 tahun dan berasal dari desa Yaabed dekat Jenin, Tepi Barat, ditembak di gerbang masuk ke permukiman Israel di Mevo Dotan pada Kamis. Ia ditembak setelah memukul dan melukai seorang prajurit dengan pisau, kata seorang militer Israel.
Seorang juru bicara dari Hillel Yaffe Medical Center mengatakan dia sempat dirawat di rumah sakit semalam namun akhirnya tewas akibat luka yang dideritanya pada Jumat dini hari. Sedikitnya 247 warga Palestina dan satu warga Yordania tewas sejak gelombang kekerasan sporadis dimulai pada 2015 di Israel dan wilayah Palestina.
Israel mengatakan setidaknya 167 dari mereka yang tewas adalah pelaku pembunuhan, penusukan, penembakan, atau serangan dengan menabrakkan mobil. Sisanya tewas pada saat terjadinya bentrokan dan aksi protes. Sebanyak 37 warga Israel, dua turis Amerika dan seorang mahasiswi Inggris juga tewas dalam kekerasan yang telah berkurang dalam beberapa bulan terakhir namun belum berhenti.
Israel mengatakan pemimpin Palestina telah menghasut warganya untuk melakukan kekerasan. Namun pihak berwenang Palestina menyangkal tuduhan tersebut dan balik menuding dalam banyak kasus, Israel telah menggunakan kekuatan yang berlebihan dalam menangani pelaku kekerasan yang hanya menggunakan senjata sederhana.