Selasa 06 Jun 2017 00:19 WIB

Theresa May Tetap Teruskan Kampanye Pascateror London

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Budi Raharjo
Petugas kepolisian berjaga di Jembatan London setelah insiden van yang menabrakkan kendaraannya ke jalur pedesterian, Ahad (4/6).
Foto: AP
Petugas kepolisian berjaga di Jembatan London setelah insiden van yang menabrakkan kendaraannya ke jalur pedesterian, Ahad (4/6).

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Setelah serangan yang diduga dilakukan oleh kelompok militan di pusat kehidupan malam di London, yaitu di Jembatan London dan Pasar Borough akhir pekan ini, Perdana Menteri Theresa May yang kembali mencalonkan diri pada pemilihan umum akan berkampanye lagi pada Senin (5/6) waktu setempat. Hanya tiga hari sebelum pemilihan umum yang ketat tersebut akan diselenggarakan

Setelah terjadinya serangan ketiga di Inggris dalam waktu kurang dari tiga bulan ini, May menyerukan bahwa pemilihan yang akan diselenggarakan pada Kamis (8/6) itu akan terus berlanjut. “Kekerasan tidak akan pernah diizinkan untuk mengganggu proses demokrasi,” kata May di luar kantornya di Downing Street, tempat bendera Inggris dikibarkan setengah tiang, Senin (5/6).

Dia juga mengakui Inggris terlalu toleran terhadap ekstremisme. May mengatakan bahwa Inggris harus lebih keras dalam mencegah ekstremisme Islam setelah tiga penyerang yang membawa pisau menabrak pejalan kaki lalu menikam orang lain di sekitarnya di jembatan London. Setiaknya tujuh orang tewas dan 48 orang luka-luka dalam serangan ini.

Sementara itu, pada Ahad (4/6) ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui agensi kelompok militan Amaq. “Sebuah detasemen pejuang ISIS melakukan serangan London kemarin,” demikian pernyataan yang dimuat di halaman media Amaq, yang dipantau di Kairo.

Polisi London juga menahan 12 orang di distrik Barking, London timur, sehubungan dengan serangan dan penggerebekan yang berlanjut di sana. Namun polisi belum merilis daftar nama penyerangnya.

Kendati demikian, hingga saat ini belum jelas bagaimana dampak langsung dari serangan tersebut dalam pemiihan umum Inggris. Kampanye sempat dihentikan selama beberapa hari pada bulan lalu ketika terjadi serangan bom bunuh diri di Manchester Arena sesaat setelah berakhirnya konser musik Ariana Grande. Ada 22 korban tewas dalam insiden serangan tunggal tersebut.

Grande kemudian memberikan penampilan emosional pada Ahad di sebuah acara hiburan di kota tersebut yang dipersembahkan untuk para korban serangan. Ia bernyanyi dengan paduan suara anak-anak sekolah setempat, termasuk beberapa yang pernah menghadiri acaranya.

 

Sebelum adanya serangan di Jembatan London tersebut, pertaruhan elektabilitas May dipertanyakan setelah beberapa survei menyebutkan kemungkinan kandidat Konservatif itu jatuh dalam beberapa pekan terakhir ini. 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement