Selasa 06 Jun 2017 14:21 WIB

100 Ribu Anak Terperangkap di Wilayah ISIS di Mosul

Suasana Kota Mosul, Irak yang dilanda peperangan, Senin, 29 Mei 2017.
Foto: REUTERS/Alkis Konstantinidis
Suasana Kota Mosul, Irak yang dilanda peperangan, Senin, 29 Mei 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sekitar 100 ribu anak-anak terjebak dalam keadaan sangat berbahaya di sisa daerah kantong, yang dikuasai ISIS di kota Mosul, Irak Utara, kata PBB pada Senin (5/6).

Anak-anak itu digunakan sebagai perisai manusia oleh pemberontak atau terjebak dalam pertempuran, kata badan PBB untuk Anak-anak UNICEF dalam pernyataan. Beberapa di antara anak-anak itu dipaksa untuk ikut dalam pertempuran. Rumah sakit dan klinik diserang.

"Kami menerima laporan mengkhawatirkan warga, termasuk beberapa anak-anak, tewas di Mosul Barat. Beberapa dilaporkan tewas saat dengan putus asa berusaha melarikan diri dari pertempuran, yang semakin gencar, terjadi setiap saat," kata UNICEF.

Saksi pada Sabtu melihat jenazah puluhan warga, termasuk anak-anak, terbaring di jalan, yang tewas saat melarikan diri dari daerah kantong itu. Pasukan pemerintah Irak merebut kembali Mosul Timur pada Januari dan memulai sebuah serangan baru pada 27 Mei untuk merebut daerah kantong kelompok ISIS yang tersisa di sisi barat kota.

Serangan terhadap Mosul dimulai sejak Oktober dengan dukungan udara dan darat dari pasukan gabungan internasional pimpinan AS. Operasi serangan ini berlangsung jauh lebih lama dari yang diperkirakan akibat para militan berbaur di tengah warga sipil.

Sekitar 700 ribu orang, sepertiga jumlah penduduk Mosul sebelum perang, telah melarikan diri, mencari perlindungan kepada teman dan kerabat mereka atau di tenda pengungsian. "Serangan terhadap warga dan prasarana, termasuk rumah sakit, klinik, sekolah, rumah dan sistem air, harus segera dihentikan," kata UNICEF.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement