Selasa 06 Jun 2017 18:08 WIB

Kemelut Qatar, Begini Imbauan Dubes RI

Dubes RI untuk Qatar, Marsekal Madya TNI (Purn) Muhamad Basri Sidehabi
Foto: dok istimewa
Dubes RI untuk Qatar, Marsekal Madya TNI (Purn) Muhamad Basri Sidehabi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Komunitas Indonesia di Qatar diimbau tetap tenang namun  waspada serta terus mengikuti perkembangan situasi keamanan di sekitarnya melalui berbagai sarana. 

Imbauan ini menyusul pemutusan hubungan diplomatik negara-negara Saudi Arabia, Persatuan Emirat Arab, Bahrain, Mesir, dan Yaman dengan Qatar

Dubes RI untuk Qatar, Marsekal Madya TNI (Purn) Muhamad Basri Sidehabi mengingatkan tidak perlu mengambil langkah-langkah yang berlebihan mengingat situasi di Qatar masih aman dan terkendali. 

Basri mengatakan, pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan otoritas setempat guna memastikan keamanan dan keselamatan warga negara Indonesia di Qatar dan mempersiapkan langkah antisipasi guna mengantisipasi kondisi di lapangan. 

"Dubes adalah orang terakhir yang akan meninggalkan Qatar", ujar mantan Pilot F-16 pertama Indonesia ini saat pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Kompleks Al Khor Community (AKC), Kota Alkhor sekitar 60km dari ibu kota Doha, Senin (5/6) dalam keterangannya kepada Republika.co.id

Dia menyebut kondisi politik ini sudah terjadi pada tahun 2014 lalu sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Mantan anggota DPR ini mengatakan, persiapan telah dilakukan KBRI mengingat jumlah WNI di Qatar yang relatif cukup besar. 

Berdasarkan informasi International Organisation for Migration (IOM) jumlah WNI pada 2015 sekitar 43 ribu. WNI tersebut tersebar di seluruh Qatar, terutama di Al Khor, Dukhan, Umm Said, Al Shamal, Doha dan daerah di sekitarnya.

Terkait dengan situasi di kawasan, Dubes Basri menyampaikan posisi pemerintah bahwa Indonesia dengan prihatin mengikuti secara dekat perkembangan situasi di Timur Tengah saat ini. Indonesia mengharapkan semua pihak dapat menahan diri dan mengedepankan dialog dan rekonsiliasi  untuk menyelesaikan masalah ini.

Indonesia, kata dia, menekankan kembali semua negara untuk menghormati prinsip hubungan internasional, seperti saling menghormati kedaulatan masing masing negara dan tidak ikut campur urusan dalam negeri negara lain. Indonesia mengajak semua pihak untuk menyatukan langkah dalam  memerangi terorisme dan bekontribusi dalam menjaga keamanan dan stabilitas kawasan dan global.

Menurut tokoh diaspora, Said Malawi yang juga karyawan migas, Qatar Gas yang bermukim dua dekade di Al Khor,  sebagian besar tenaga kerja ahli Indonesia bermukim pada Al Khor Community dan konon ini merupakan komunitas diaspora Indonesia terbesar di dunia .

Kunjungan ke Alkhor tersebut merupakan upaya KBRI untuk menunjukan kepada WNI di Qatar bahwa kondisi politik dan keamanan berjalan normal seperti biasanya. Dubes RI yang didampingi Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Doha, Endang Kuswaya, dan Pelaksana Fungsi Politik, Boy Dharmawan juga dalam melakukan pemantauan langsung di berbagai tempat, jalan jalan dan kondisi pusat pebelanjaan dan keramaian lainnya.

Menurut Pelaksana Fungsi Politik KBRI Qatar, Boy Dharmawan, sampai hari ini kondisi politik dan keamanan pada umumnya berjalan normal, tidak terdapat tanda-tanda meningkatnya eskalasi politik dan keamanan meski demikian terdapat peningkatan jumlah keamanan khususnya kawasan yang dianggap penting seperti pusat pemerintahan, tempat-tempat ibadah,  bandara, stasiun, terminal bis, fasilitas publik serta pusat perbelanjaan yang biasanya ramai dikunjungi masyarakat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement