Rabu 07 Jun 2017 02:13 WIB

UNICEF Sebut 100 Ribu Anak Terjebak dalam Perang di Mosul

Rep: Kamran Dikrama/ Red: Andri Saubani
Pengungsi Irak di Mosul menunggu truk yang akan mengangkut mereka ke tempat yang lebih aman.
Foto: Suhaib Salem/Reuters
Pengungsi Irak di Mosul menunggu truk yang akan mengangkut mereka ke tempat yang lebih aman.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD – Badan anak-anak PBB, UNICEF, mengatakan terdapat sekitar 100 ribu anak-anak yang terjebak dalam pertempuran di Mosul, Irak. Nyawa mereka terancam akibat pengepungan yang dilakukan ISIS dan serangan militer oleh pasukan pemerintah.

UNICEF mengungkapkan, anak-anak di Mosul telah digunakan sebagai tameng atau perisai manusia oleh kelompok pemberontak. Mereka kerap terjebak dalam kontak senjata dan baku tembak antara kedua kubu yang sedang berperang.

“Kami menerima laporan yang mengkhawatirkan bahwa warga sipil, termasuk beberapa anak terbunuh di Mosul Barat. Beberapa dari mereka tewas saat berusaha keras melarikan diri dari pertempuran yang kian meningkat setiap saat," kata UNICEF, seperti dilaporkan laman Asharq Al-Awsat, Selasa (6/6).

Seorang kru televisi Reuters, pada akhir pekan lalu, melihat puluhan mayat warga sipil, termasuk anak-anak, terbaring di jalan di garis depan pertempuran. Mereka diduga tewas ketika hendak melarikan diri dari daerah tersebut.

Pasukan pemerintah Irak merebut kembali Mosul timur pada Januari lalu. Setelah itu mereka memulai sebuah dorongan baru pada 27 Mei guna merebut daerah kantong ISIS yang tersisa di sisi barat kota.

Pertempuran demi pertempuran yang berkecamuk di Mosul mengakibatkan sarana dan fasilitas umum tiada. UNICEF mendesak agar peperangan antara kedua kubu segera dihentikan. "Serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit, klinik, sekolah, rumah, dan sistem air, harus segera dihentikan," ujar UNICEF.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement