REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Federasi Sepak Bola Arab Saudi meminta maaf karena para pemain timnas mereka tidak mengheningkan cipta selama satu menit untuk menghormati korban tindakan teror London dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan timnas Australia di Adelaide, Kamis malam (8/6).
Ketika pembawa acara di stadion mengumumkan hening cipta satu menit untk mengenang korban tindak teror termasuk dua wanita asal Australia Kirsty Boden dan Sara Zelenak, para pemain timnas Australia berdiri di tengah lapangan dengan saling merangkul.
Sementara itu para pemain Saudi tidak berdiri berjajar, namun saling menjauh satu dengan lain. Kemudian kapten timnas Saudi Osama Hawsawi tampak meminta anggota timnya untuk diam berdiri. Namun ketika satu menit mengheningkan cipta dimulai, malah Hawsawi menjadi satu-satunya pemain Saudi yang tidak diam berdiri.
Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) mengatakan mereka 'menyesal dan meminta maaf atas ketersinggungan yang ditimbulkan' oleh tindakan pemain mereka. "Para pemain tidak bermaksud tidak menghormati kenangan terhadap para korban, atau menciptakan kesedihan terhadap keluarga, maupun siapa yang terpengaruh atas kejadian tersebut," kata pernyataan dari SAFF.
"Federasi Sepak Bola Arab Saudi mengutuk seluruh bentuk tindak terorisme dan ekstremisme dan menyampaikan duka cita mendalam terhadap seluruh korban, dan juga rakyat dan pemerintah Inggris."
Politikus Australia mengecam
Dalam reaksinya Wakil Perdana Menteri Australia Barnaby Joyce mengatakan dia memperkirakan pemerintah Arab Saudi akan mengecam tindakan para pemain. "Saya yakin pemerintah Arab Saudi sendiri akan mengeluarkan kata-kata keras terhadap mereka," kata Joyce.
"Ketika kita berada di negara lain, kita harus menghormati apa yang menjadi penting di negara tersebut."
Dia mengatakan bahwa ini merupakan tindakan buruk dari para pemain bila mereka sengaja melakukannya. "Menurut saya mungkin mereka memang tidak tahu apa yang akan dilakukan," katanya.
Senator Federal dari negara bagian Victoria Derryn Hinch mengatakan tindakan para pemain Arab Saudi itu merupakan penghinaaan. "Apa yang mereka lakukan tadi malam tidak seharusnya dilupakan begitu saja," kata Hinch kepada jaringan televisi Channel Seven.
"Ini adalah penghinaan. Arab Saudi inilah asal terorisme. Dan kalau kita lihat sekarang Donald Trump sudah mencapai kesepakatan penjualan senjata miliaran dolar dengan negara itu, ini adalah hal yang memalukan," ujarnya.
Senator Konservatif Australia Cory Bernardi mengatakan tindakan tim Saudi ini merupakan hal yang betul-betul memalukan. "Tidak adanya rasa hormat yang ditunjukkan timnas Saudi semalam menunjukkan mengapa budaya Barat lebih superior dari Islam," kata Bernardi di Twitter.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan dia belum melihat video kejadian tersebut namun sudah mendapat kabar dari yang lain. "Seluruh dunia bersatu dalam mengecam tindak terorisme, dan bersimpati dengan seluruh korban dan keluarga mereka," katanya.
Federasi Sepak Bola Australia (FFA) dilaporkan mengeluarkan pernyataan bahwa tim Saudi sudah mengatakan para pemain mereka tidak akan berdiri bersama karena hal tersebut tidak seusai dengan budaya Saudi.
"Namun Konfederasi Sepak Bola Asia, dan tim Saudi setuju mengheningkan cipta selama satu menit bisa dilakukan," kata FFA, menurut laporan yang beredar.
"FFA kemudian mendapat pemberitahuan untuk menghormati, maka tim Saudi akan berdiri di sisi lapangan, dan berdiam, sementara timnas Australia melakukan hening cipta."
Dalam pertandingan itu Australia menang 3-2.
Diterjemahkan pukul 12:10 AEST 9/6/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini