Sabtu 10 Jun 2017 00:42 WIB

Pasokan Gas dari Qatar Bakal Terhenti, Begini Reaksi UEA

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Andi Nur Aminah
terminal LNG (ilustrasi)
Foto: seashipnews.com
terminal LNG (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Kegiatan pasokan gas alam cair (LNG) dari Qatar ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Mesir tampaknya bakal segera terhenti dalam waktu dekat. Wacana tersebut menyusul memanasnya situasi geopolitik di kawasan Timur Tengah sejak awal pekan ini.

Pimpinan Eksekutif Qamar Energy (perusahaan energi yang berbasis di Dubai, UEA, Red), Robin Mills, mengungkapkan, kebijakan penghentian pasokan LNG dari Qatar dilakukan sebagai bentuk sanksi terhadap negeri itu. Sebagai konsekuensinya, UEA dan Mesir akan mencari pengganti pemasok LNG dari negara-negara lain.

“Kegiatan pelayaran dari Qatar, termasuk kapal-kapal tanker yang mengangkut muatan minyak dan LNG, tidak dapat menghubungi pelabuhan-pelabuhan UEA,” kata Mills kepada kantor berita Anadolu, Jumat (9/6).

Kendati demikian, dia mengungkapkan bahwa pasokan gas lewat jalur pipa dari Qatar ke UEA sejauh ini masih dalam kondisi aman. Qatar sendiri selama ini memang menjadi salah satu penyuplai LNG utama ke UEA. Menurut catatan, pasokan gas dari Qatar mampu memenuhi hingga 25 persen lebih kebutuhan konsumsi gas alam di UEA.

“Saya ragu Qatar akan benar-benar mampu untuk menyetop total pasokan gasnya (ke UEA), kecuali mereka benar-benar putus asa,” kata Mills lagi.

Sebelumnya, Arab Saudi bersama para sekutunya yaitu Mesir, UEA, dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik mereka dengan Qatar pada Senin (5/6) lalu. Keempat negara itu menuding pemerintah di Doha memberikan dukungan terhadap kegiatan terorisme di kawasan Timur Tengah.

Qatar sendiri dikenal sebagai pemasok LNG terbesar di dunia. Negara itu juga tercatat sebagai salah satu pemain utama dalam kegiatan pasokan gas alam di wilayah Atlantik dan Pasifik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement