Ahad 11 Jun 2017 09:48 WIB

Hamas Tolak Ungkap Nasib Empat Orang Yahudi yang Hilang

Para pendukung Hamas
Foto: britanica.com
Para pendukung Hamas

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) pada Jumat (9/6) menolak permintaan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk mengungkapkan nasib empat orang Yahudi yang hilang di Jalur Gaza.

"Masalah orang Israel yang ditangkap berada dalam lingkaran perlawanan dan Brigade Qassam, sayap bersenjata HAMAS, adalah satu-satunya yang memutuskan dan HAMAS takkan menanggapi seruan semacam itu," kata Juru Bicara HAMAS Abdellatif Al-Qanoua kepada Xinhua.

Sementara itu, Komite Tahanan Palestina di Jalur Gaza menolak permintaan ICRC untuk mengungkapkan nasiob orang Yahudi yang hilang. "Permintaan tersebut adalah penghinaan buat pikiran dan perasaan tahanan Palestina dan keluarga mereka," kata Komite itu di dalam pernyataan pers melalui surel.

Komite tersebut juga mengecam penggambaran mengenai dua orang Israel yang hilang sebagai warga sipil, dan menambahkan tentara yang hilang itu tewas dalam agresi terhadap Jalur Gaza. "Ini mengungkapkan kondisi lemah dan tak berdaya yang dialami oleh organisasi internasional dan kemanusiaan yang masih memiliki rasa takut kepada Israel," katanya.

Pernyataan itu menuduh ICRC dengan sengaja menyamakan korban dengan penghukum mati, yang membuat pendudukan Israel unik buat rakyat Palestina dan keluarga mereka. Pernyataan tersebut menyeru ICRC agar memulihkan peran kemanusiaan dan sejarahnya dalam melindungi hak asasi manusia.

Pada Kamis (8/6), ICRC mendesak HAMAS mematuhi kewajibannya berdasarkan hukum kemanusiaan internasional terhadap orang Israel yang kehilangan nyawa mereka di Jalur Gaza antara Juli 2004 dan 2016 serta yang nasibnya belum diketahui.

"Tak peduli apa pun status orang yang hilang itu secara umum, apakah mereka itu tentara yang tewas atau ditangkap selama pertempuran, atau warga sipil yang ditahan oleh pihak yang bermusuhan, mereka semua dilindungi oleh hukum kemanusiaan dan harus diberi perhatian oleh keluarga mereka sesuai hukum," kata ICRC.

Sayap bersenjata HAMAS satu tahun lalu mengatakan mereka menawan empat tentara Israel di Jalur Gaza tanpa menjelaskan nasib mereka. Namun, Israel menyatakan ada tentara Israel dan dua warga sipil yang hilang di Jalur Gaza.

Pada Februari, HAMAS mengumumkan Israel telah menawarkan pertukaran baru tahanan, tapi mengatakan, "Jumlah dan rumus yang telah diajukan Israel sejauh ini tidak sesuai dengan tuntutannya."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement