REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman Angela Merkel, pada Selasa (13/6), mengatakan seluruh negara Eropa harus melipatgandakan upayanya untuk memerangi perubahan iklim. Terlebih setelah Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk mundur dari kesepakatan iklim Paris.

Merkel menungkapkan, keputusan AS keluar dari kesepakatan iklim Paris tidak akan menghentikan komitmen Jerman untuk melindungi bumi dan memerangi perubahan iklim. Menurutnya, kesepakatan iklim Paris jelas merupakan landasan utama dalam menjalin kerja sama dunia.

Oleh sebab itu, ia meminta Eropa agar menempuh berbagai upaya dalam rangka memerangi perubahan iklim. "Saya percaya kita harus mengambil tindakan yang lebih menentukan lagi di Jerman dan Eropa untuk bergabung dalam memerangi perubahan iklim," ujar Merkel.

Ia menilai, patuh kepada kesepakatan iklim Paris dan aktif memerangi perubahan iklim tidak akan memberikan dampak negatif kepada negara-negara terkait. "Upaya tersebut akan melunasi kemanusiaan dan juga akan memacu pertumbuhan ekonomi," ucapnya.

Merkel menegaskan bahwa dirinya telah bergulat dalam isu lingkungan dan perubahan iklim sepanjang karier politiknya. Sebab sebelum menjadi kanselir, Merkel pernah menjabat sebagai menteri lingkungan Jerman pada 1994 hingga 1998.

Oleh karena itu, sebagian kalangan memprediksi perubahan iklim akan menjadi isu yang diperdebatkan ketika Presiden AS Donald Trump mengunjungi Jerman pada Juli mendatang. Kehadiran Trump ke sana adalah untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Negara G-20.

Ikuti Whatsapp Channel Republika