REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Wali Kota Roma Virginia Raggi mengatakan agar seharusnya tidak ada lagi migran yang datang ke Italia.Ia meminta pemerintah negara untuk mengentikan arus masuk pengungsi yang dinilai olehnya dapat memperburuk kondisi di lingkungan sosial.
Lebih dari 500 ribu migran tercatat datang ke Italia sejak 2014. Hampir 200 ribu diantaranya saat ini tinggal di pusat pengungsi dan pencari suaka yang tersebar di sejumlah wilayah di Italia.
"Kami tidak bisa membiarkan ketegangan sosial terjadi lebih lanjut, itulah mengapa saya mengatakan tidak mungkin untuk menerima lagi lebih banyak migran di Italia," ujar Raggi, dilansir BBC, Rabu (14/6).
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Italia telah meminta agar seluruh kota di Italia membuat tempat penampungan baru bagi para migran. Diperkirakan ada sekitar 250 ribu orang yang berdatangan dari negara-negara konflik pada tahun ini atau dengan kata lain meningkat sekitar 180 ribu lebih banyak dibanding 2016.
Pernyataan Raggi yang menolak kedatangan migran ke Italia datang setelah adanya pemilihan lokal di negara itu. Perempuan yang berasal dari Partai Gerakan Lima Bintang dilaporkan mendapat suara yang cukup rendah.
Banyak pengamat yang menilai bahwa Raggi berupaya mengangkat popularitas partainya dengan manargetkan migran. Selama ini, isu mengenai kedatangan pengungsi menjadi salah satu yang diperdebatkan oleh beberapa kalangan masyarakat di Eropa.
Diperkirakan setengah dari seluruh warga Italia tidak ingin menerima pengungsi datang ke negara mereka. Selama ini, Italia menampung lebih banyak migran karena negara-negara di utara Eropa dan Uni Eropa yang menolak mengambil bagian untuk mengatasi krisis, bahkan menutup perbatasan untuk mencegah arus migran.