REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Sebanyak 134 orang dilaporkan tewas dalam bencana tanah longsor yang terjadi di Bangladesh, Rabu (14/6). Jumlah ini meningkat secara signfikan, setelah laporan awal mengatakan 40 korban tewas.
Dalam beberapa hari terakhir, hujan lebat melanda wilayah tenggara Bangladesh. Tanah longsor terjadi di tiga distrik perbukitan, yaitu Rangamati, Chittagong, dan Bandarban.
Jumlah korban tewas paling besar saat ini dilaporkan berasal dari Rangamati, yakni dengan 98 orang. Pihak berwenang hingga saat ini masih melakukan operasi penyelamatan dan mencari warga yang hilang. Namun, evakuasi cukup terhambat karena cuaca buruk. Kemungkinan besar jumlah korban tewas bertambah. dapat terus bertambah.
"Operasi penyelamatan hingga saat ini masih terhambat dengan cuaca buruk. Beberapa petugas juga dikerahkan untuk mencapai daerah terpencil yang sulit diakses," ujar kepala Departemen Manajemen Bencana Bangladesh seperti dilansir BBC, Rabu (14/6).
Di antara korban tewas diketahui adalah empat tentara yang tergabung dalam operasi penyelamatan dilakukan di Rangamati. Mereka terkena longsor susulan yang terjadi di distrik itu.
Hujan lebat juga dikhawatirkan dapat menimbulkan bencana di wilayah lainnya di Bangladesh. Ibu Kota Dhaka menjadi salah satu yang terdampak dengan kondisi cuaca ini.
Tanah longsor menjadi salah satu bencana yang kerap terjadi di Bangladesh. Pada 2007, salah satu peristiwa terburuk karena bencana ini berlangsunf di Chittagong dan menyebabkan sekitar 130 orang tewas.