Jumat 16 Jun 2017 11:39 WIB

Pidato PM Turnbull yang Mengolok-olok Trump

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Agus Yulianto
Presiden Donald Trump dan PM Malcolm Turnbull.
Foto: ABC
Presiden Donald Trump dan PM Malcolm Turnbull.

REPUBLIKA.CO.ID,  CANBERRA - Hubungan antara Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull dengan Presiden AS Donald Trump, dipastikan akan kembali canggung. PM Turnbull tertangkap basah mengolok-olok Trump dalam sebuah pidato dalam acara tahunan Parlemen Australia, Midwinter Ball, pada Rabu (14/6).

Rekaman audio pidato Turnbull itu disiarkan oleh radio Channel 9 Australia. Di awal pidatonya, Turnbull mengomentari pertemuan perdananya dengan Trump di New York. "Pertemuan itu indah, pertemuan paling indah yang pernah ada," kata Turnbull, dikutip CNN, kemarin.

Turnbull juga menirukan gaya berbicara Trump selama berpidato. "Donald dan saya, kami menang dan menang dalam jajak pendapat. Kami menang banyak! Kami menang seperti seolah-olah kami belum pernah menang sebelumnya. Kami memenangkan jajak pendapat. Ya kami! Bukan jajak pendapat palsu. Kami menang dalam jajak pendapat asli," ujar Turnbull, yang disambul tepuk tangan dan gelak tawa.

Turnbull bahkan mengolok-olok masalah yang sedang dialami tim kampanye Trump, di tengah tuduhan keterlibatan Rusia dalam pemilihan 2016 AS. "Anda tahu jajak pendapat online sangat mudah dimenangkan. Saya tahu dari pria Rusia yang saya kenal. Percayalah, itu benar," ujar Turnbull.

Di AS, pidato pemimpin negara seharusnya tidak direkam. Namun, Channel Nine memutuskan untuk menyiarkan rekaman pidato Turnbull yang telah banyak diposkan ke media sosial. Pidato tersebut menyebar dengan cepat ke AS. Bahkan akun Twitter resmi serial televisi politik populer AS, House of Cards, mengirim pesan kepada akun Twitter Turnbull, "Selalu ada kebocoran."

Berbicara di stasiun radio 3AW Australia, Turnbull mengatakan, dia kecewa bahwa pidato tersebut telah bocor. Namun, dia menggambarkan, pidato itu sebagai candaan.

Ball Midwinter adalah acara utama politik tahunan di ibukota Canberra, yang dihadiri para jurnalis, penasihat, dan politisi. PM Turnbull dan Trump baru saja memperbaiki hubungan mereka setelah terlibat ketegangan terkait kesepakatan mengenai pengungsi Australia, pada Januari lalu. Trump dan Turnbull kemudian sempat bertemu sebentar di New York pada Mei di dek kapal induk AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement