REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Theresa May mendesak para pemimpin Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab untuk mengambil langkah guna mengurangi ketegangan yang menyebabkan kekuatan terbesar dunia Arab untuk memutuskan hubungan dengan Qatar. May meminta semua pihak untuk segera menurunkan ketegangan di negara-negara Teluk. Ia meminta semua pihak kembali berdialog, mengembalikan persatuan.
"Kami minta Gulf Cooperation Council segera diperbaiki dan bersatu kembali. Ini harus dilakukan secepat mungkin," kata Juru Bicara May seperti dilansir BBC, Kamis, (16/6).
Qatar, ujar Juru Bicara May, harus terus membangun kemajuan yang telah dibuatnya untuk mengatasi masalah radikalisasi dan terorisme di kawasan tersebut. Qatar juga harus meningkatkan kemitraan dengan sekutu-sekutunya di Teluk.
Kantor May mengatakan, May telah berbicara dengan raja-raja Arab Saudi, Bahrain, dan emir Qatar pada Kamis malam. Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mendesak negara-negara Teluk termasuk Arab Saudi untuk meringankan blokade Qatar.
Qatar saat ini menghadapi boikot ekonomi dan diplomatik oleh Arab Saudi dan sekutunya yang memutuskan hubungan pekan lalu. Ini keretakan terburuk di antara negara-negara Teluk Arab selama bertahun-tahun. Mereka menuding Qatar mendanai terorisme.