Sabtu 17 Jun 2017 00:32 WIB

KJRI Davao City Gelar the 1st Indonesia Manufactured Product

Konjen RI Davao City, Berlian Napitupulu dalam Media Briefing di Davao City, Filipina.
Foto: Kemenlu
Konjen RI Davao City, Berlian Napitupulu dalam Media Briefing di Davao City, Filipina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- “The fact that we are neighbor and geographically bordering, does not necessarily means it contribute significantly to our trade relations” begitulah kalimat pembuka dari Konjen RI Davao City, Berlian Napitupulu dalam Media Briefing di Davao City baru-baru ini.

 

Kalimat tersebut agaknya sengaja disampaikan oleh Konjen Berlian guna memancing perhatian para awak media setempat yang hadir pada kegiatan yang diselenggarakan di KJRI Davao City tersebut. Bagaimana tidak, walaupun total nilai perdagangan Indonesia dan Filipina mengalami tren peningkatan sebesar 6,34 persen pada periode 2012-2016, bahkan Indonesia menduduki peringkat nomor tujuh sebagai negara mitra utama perdagangan Filipina, namun angka tersebut masih didominasi oleh perdagangan antara Jawa dan Luzon, sebagai pusat perekenomian kedua negara.

 

Masalahnya, nilai perdagangan antara Filipina Selatan (Mindanao) dengan Kawasan Timur Indonesia yang notabene berbatasan langsung dengan Filipina belum berkontribusi secara signifikan terhadap perdagangan kedua negara. Padahal kedua kawasan mempunyai potensi ekonomi yang besar.

 

Melihat kenyataan ini dan potensi peningkatan kedepannya, Konjen Berlian menyampaikan bahwa KJRI akan melakukan berbagai upaya untuk mendongkrak nilai perdagangan kedua wilayah dengan melakukan serangkaian kegiatan promosi ekonomi dan pameran dagang.

 

Dalam waktu dekat, KJRI Davao City akan menyelenggarakan The 1st  Indonesian Manufactured Products Expo (IMPE) pada 22-24 Juli 2017, bertempat di Indonesian Convention Center, Davao City. Expo ini akan menampilkan deretan produk-produk manufaktur unggulan Indonesia yang potensial untuk dipasarkan di Filipina. Diantaranya produk spare part otomotif, bahan konstruksi, peralatan mesin, kosmetik, pulp and paper, dan sejumlah produk manufaktur lainnya.

 

Untuk menarik lebih banyak potential buyer/partner dalam Expo tersebut, KJRI telah bekerja sama dengan Davao City Chamber of Commerce and Industry Inc. (DCCCII) untuk memasukkan IMPE dalam rangkaian kegiatan Davao Investment Conference pada 21-22 Juli 2017. Oleh karena itu, para pengusaha Indonesia yang akan berpartisipasi dalam IMPE diharapkan juga  turut hadir pada kegiatan Davao Investment Conference dan  Business Matching pada 21 Juli 2017.

 

Indonesian Manufactured Expo yang berlangsung selama 3 hari tersebut juga akan diisi dengan One-on-One Business Matching dan Product Presentation oleh masing-masing exhibitor. Disamping itu, guna memeriahkan ekspo akan diselenggarakan pula pagelaran seni dan budaya, serta promosi pariwisata, dan penampilan Barista Indonesia dalam menyajikan kopi khas Indonesia.

 

Menutup penjelasannya pada Media Briefing tersebut, Konjen Berlian juga mengajak para awak media yang hadir untuk membantu mempromosikan peningkatan hubungan ekonomi kedua negara, khususnya antara Indonesia dengan Filipina Selatan. Mengingat produk-produk perdagangan kedua wilayah adalah kunci penentuk keberlangsungan Roro Davao-General Santos-Bitung yang diluncurkan oleh Presiden kedua negara pada 30 April lalu.

"If you want to see this Roro sea direct connection continues, you should help us broadcasting this kind of trade expo", demikian pungkas Konjen Berlian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement