REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Moskow mengatakan, pasukannya mungkin telah membunuh pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi dalam serangan udara di Suriah bulan lalu. Namun Washington mengatakan, pihaknya tidak dapat menguatkan berita kematian tersebut dan para pejabat Barat dan Irak merasa skeptis atas klaim tersebut.
Abu Bakr al-Baghdadi sering dilaporkan terbunuh atau terluka sejak dia mengumumkan sebuah kekhalifahan untuk menguasai semua Muslim di dunia dari sebuah masjid di Mosul pada tahun 2014. Ia memimpin militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melalui Irak utara.
Jika laporan kematian Abu Bakr al-Baghdadi tersebut terbukti benar, ini akan menjadi salah satu pukulan terbesar bagi ISIS yang berusaha mempertahankan wilayahnya yang semakin mengecil. Sebab ISIS terus diserang oleh kekuatan regional dan global baik di Suriah maupun Irak.
Namun, dengan tidak adanya konfirmasi independen, beberapa pejabat Amerika Serikat mengatakan, AS merasa skeptis terhadap laporan tersebut. Beberapa pejabat keamanan Irak juga mengatakan, kalau mereka ragu berita itu benar.
"Kematiannya telah sering dilaporkan sehingga anda harus berhati-hati sampai sebuah pernyataan Daesh formal muncul," kata seorang pejabat keamanan Eropa, Jumat, (17/6).
Seperti dilansir Reuters juru bicara Pentagon Kapten Angkatan Laut AS Jeff Davis mengatakan, pihaknya tidak memiliki informasi untuk menguatkan laporan tersebut. Pejabat senior Trump mencatat sejumlah kelemahan dalam laporan tersebut. Ini memberikan alasan bagi AS untuk mempertanyakan keakuratannya.
"Beberapa dari kelemahan tersebut menunjukkan bahwa ini terjadi pada akhir Mei dan ada lebih dari 300 tentara yang tewas dalam serangan tersebut," kata pejabat AS.
Sebuah serangan sebesar itu dan klaim yang terjadi lama sekali tanpa sepengetahuan adalah sesuatu yang membuat penasaran.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan di halaman Facebooknya, mereka telah memeriksa informasi bahwa Abu Bakr al-Baghdadi tewas dalam serangan di pinggiran Kota Raqqa, di Suriah. Serangan ini diluncurkan setelah Rusia menerima informasi tentang pertemuan para pemimpin ISIS.
"Pada tanggal 28 Mei, setelah pesawat tak berawak digunakan untuk mengkonfirmasi informasi mengenai tempat dan waktu pertemuan para pemimpin ISIS antara pukul 00:35 dan 00:45, Angkatan Udara Rusia melancarkan serangan ke titik komando di mana para pemimpin berada, " kata pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia tersebut.
Menurut informasi yang sekarang diperiksa melalui berbagai saluran, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi ikut dalam pertemuan tersebut yang akhirnya mati akibat terkena serangan.