Senin 19 Jun 2017 16:55 WIB

Bayi Gajah Ditemukan Tewas di Jalanan Malaysia

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
Induk gajah mengelus bayinya yang mati
Foto: Mail Online
Induk gajah mengelus bayinya yang mati

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Seekor gajah kecil yang diyakini masih dalam usia bayi ditemukan tewas di sebuah jalan raya di Malaysia, Senin (19/6). Hewan malang itu meregang nyawa setelah ditabrak kendaraan yang melintas.

Penemuan bayi gajah yang tewas ini tepatnya berlokasi di dekat jalan raya menuju wilayah Kelantan. Tidak diketahui mengapa hewan itu berada di jalanan, namun para ahli lingkungan mengatakan kemungkinan besar telah terjadi kerusakan habitat para satwa.

Karena itu, banyak binatang yang berkeliaran ke lingkungan manusia. Pihak berwenang Malaysia saat ini telah meminta para pengemudi kendaraan untuk berhati-hati, karena meyakini kemungkinan hewan yang berada di jalan atau tempat umum ditemukan kembali.

"Kami sudah memasang tanda agar para pengendara berhati-hati karena kemungkinan hewan-hewan, khususnya gajah melintas di jalanan ini, terutama pada malam hari," ujar direktur Departemen Perikanan dan Taman Nasional Malaysia, Loo Kean Seong, dilansir BBC, Senin (19/6).

Dalam beberapa tahun terakhir, habitat gajah di Malaysia telah rusak akibat kerusakan lingkungan. Banyak dari kelompok hewan itu yang keluar dari hutan tempat mereka tinggal mulai pada 2010 hingga 2014.

"Banyak gajah liar yang pergi meninggalkan habitat mereka untuk mencari makanan seperti rumput, pohon palem, dan bambu, yang di tempat asal hewan itu di hutan telah berkurang," jelas Seong.

Ditemukannya gajah yang tewas tertabrak itu menimbulkan kemarahan publik Malaysia. Banyak orang di negara itu yang mengungkapkan kesedihan mereka melalui jejaring sosial Twitter.

"Banyak satwa liar yang harus terus menderita karena perbuatan manusia. Padahal emreka bagian dari keragaman yang ebrharga di alam dan ini cara manusia memperlakukannya," ujar Kent Chua melalui Twitter.

Kemudian, ia juga menilai bahwa kerusakan habitat gajah dan satwa liar lainnya kebanyakan terjadi karena pembangunan yang dilakukan manusia. Chua meminta pihak berwenang lebih berkonsentrasi dalam menangani masalah konservasi binatang, yang harus ditangani secara serius.

"Banyak hewan yang kehilangan tempat tinggal mereka karena pembangunan manusia dan mereka juga yang harus membayarnya dengan kematian," tulis Chua menambahkan.

Beberapa lainnya mengecam tindakan pengemudi yang tidak bertanggung jawab menabrak bayi gajah itu. Tak sedikit yang menduga bahwa pengendara sedang dalam keadaan mabuk atau memang menggunakan kecepatan di atas rata-rata.

"Saya ingin lihat bagaimana orang yang bisa menabrak hewan besar yang jelas berada di dekatnya, ini tidaklah berperasaan, sekalipun pengemudi sedang mabuk atau apapun," tulis Izuni Nia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement