REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pemerintah Mesir mengirim pasokan dua juta liter solar ke Jalur Gaza, Rabu (21/6). Solar tersebut akan dimanfaatkan untuk membangkitkan sumber listrik di Jalur Gaza yang sebelumnya pasokannya dipangkas oleh Israel.
Dilaporkan laman Asharq Al-Awsat, truk bahan bakar Mesir, pada Rabu, terpantau telah melintasi perbatasan Rafah. Perbatasan tersebut dibuka khusus untuk tujuan ini.
Wakil Menteri Dalam Negeri Hamas Tawiq Abu Naim mengatakan dia berharap solat dari Mesir akan terus memasuki Gaza. Dalam sebuah konferensi pers, Naim mengungkapkan dia sangat menghargai dan mengapresiasi bantuan solar dari Mesir.
"Kami mendukung dan menghargai sikap Mesir terhadap Gaza. Ada juga janji membuka perbatasan Rafah, sekaligus memberikan fasilitas lainnya," kata Naim menerangkan.
Salim al-Kayali, kepala sektor keungan di komite administrasi tertinggi Gaza, mengumumkan kedatangan 11 truk bahan bakar Mesir yang mengangkut sekitar satu juta liter sola. "Satu juta (solar) lainnya akan diterima pada Kamis pagi," ungkapnya.
Solar dari Mesir akan membantu mengaktifkan pembangkit listrik tunggal Gaza. Dengan demikian, pihak berwenang Gaza memperkirakan hal itu akan meningkatkan pasokan listrik dari empat jam menjadi delapan jam per hari.
Sedikitnya dua juta penduduk Gaza hanya menerima beberapa jam aliran listrik pekan ini. Sebab pembangkit listrik tersebut ditutup pada April karena kekurangan bahan bakar.
Merespons keputusan Mesir membantu Gaza dengan pasokan solar, pemerintah Israel juga terus mengurangi aliran listrik di daerah kantong Palestina.