REPUBLIKA.CO.ID, DIYALA -- Seorang pelaku bom bunuh diri ISIS secara tidak sengaja membunuh 12 kawannya. Kejadian itu terjadi ketika sabuk amunisi bomnya meledak saat mereka tengah mengucap salam perpisahan sebelum pelaku bom bunuh diri itu berangkat ke suatu rencana peledakan di Irak.
Kepala Polisi Diyala, Jassem Al-Saadi menuturkan, saat itu, sejumlah anggota ISIS akan melepaskan pelaku bom bunuh itu dengan memberinya doa bersama-sama. Hal itu merupakan suatu acara pesta perpisahan yang kerap dilakukan para teroris sebelum berangkat melakukan aksinya.
Namun, di luar dugaan bahan peledak yang dibawanya justru meledak di tempat itu. “12 militan ISIS terbunuh di daerah Mekheisa, di bagian timur laut Baqubah dekat dengan Baghdad,” kata Jassem seperti dilansir Iraqi News, Selasa (27/6).
Sehari sebelumnya, komandan ISIS juga terbunuh setelah salah satu pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya dalam sebuah pertemuan usai kalahnya ISIS di Mosul. Bahan peledak yang dibawa dibawa salah satu anggota itu pun meledak dan menewaskan sejumlah pemimpin ISIS di Distrik Qaim, sebelah barat Provinsi Anbar.
Dua ledakan yang menewaskan pasukan sendiri ini menunjukkan ISIS sudah mulai kehilangan tajinya di Irak.. Pasalnya, jumlah pasukan yang semakin sedikit diperparah dengan kematian para pemimpin mereka. Sisa dari mereka pun diduga bersembunyi dan menguasai sedikit wilayah di Kota Tua, Mosul.
Salah satu pemimpin pasukan Irak, Letnan Kolonel Salam al-Obeidi mengatakan haknya ada beberapa teroris ISIS yang masih berada di Kota Tua. “Tiga tahun setelah mengalahkan Mosul dan menjadikannya ibukota de facto Irak 'khilafah' yang mereka nyatakan, ISIS sekarang hanya mengendalikan satu kilometer persegi di kota tersebut,” ujar Salam seperti dilansir Dailymail.
BBC melansir adanya 80 bom bunuh diri oleh ISIS dalam empat hari terakhir. Dengan terpojoknya teroris ISIS yang terus mengalami kekalahan di Mosul, tampaknya motif ISIS sekarang telah berubah. Kini ISIS berusaha untuk menewaskan sebanyak mungkin korban.
Pemimpin pasukan Irak Lainnya, Letnan Kolonel Mohammed al-Tamim menyatakan, anggota ISIS tidak pernah mau menyerahkan diri mereka. Dia pun mengatakan siap memburu pasukan ISIS itu.
“Kalau mereka (ISIS) tidak mau terbunuh oleh pasukan kami, satu satunya plihan adalah meledakkan diri mereka sendiri,” tegas al-Tamim.