Kamis 29 Jun 2017 00:15 WIB

Hamas Bantah Ada Kesepakatan Tukaran Tahanan dengan Israel

Rep: Puti Almas/ Red: Agus Yulianto
Seorang tentara pasukan Hamas sedang berjaga di jalan utama di Khan Younis, selatan Jalur Gaza, jelang pertukaran tahanan dengan Israel (Ilustrasi)
Foto: AP/Eyad Baba
Seorang tentara pasukan Hamas sedang berjaga di jalan utama di Khan Younis, selatan Jalur Gaza, jelang pertukaran tahanan dengan Israel (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Faksi politik Palestina, Gerakan Perlawanan Islam atau yang dikenal sebagai Hamas, membantah telah terjadi kesepakatan pertukarang tahanan yang dilakukan dengan Israel. Seorang anggota senior dari organisasi itu mengatakan, bahwa rumor yang beredar mengenai negosiasi, tidak pernah ada.

"Sikap Hamas sudah jelas bahwa kami tidak akan memulai pembicaraan mengenai pertukaran tahanan hingga pihak berwenang Isreal membebaskan 54 tahanan yang merupakan anggota kami," ujar salah seorang anggota Hamas dalam kondisi anonimitas, dilansir MEMO, Selasa (26/6).

Berita mengenai adanya pembicaraan mengenai pertukaran tahanan tersebut dirilis dalam sebuah stasiun televisi Israel pada Selasa (27/6) kemarin. Saat itu, dikatakan bahwa pembicaraan dilakukan melalui pihak ketiga. Pada 2011, Mesir pernah menjadi penengah dalam kesepakatan pertukaran tahanana antara Israel dan Hamas.

Saat itu, tentara Israel bernama Gilad Shalit menjadi tahanan Hamas sejak 2006. Untuk pembebasan Shalit, Hamas meminta 1.000 tahanan Palestina juga dilepaskan oleh Israel. Saat itu, negosiasi berhasil dicapai dengan pertukaran yang dilakukan secara bertahap, yaitu dimulai dengan pembebasan 450 orang.

Namun, sepanjang perang di Jalur Gaza pada 2014, Hamas juga menangkap dua tentara Israel yang hingga saat ini tidak diketahui kondisinya.

sumber : middleeastmonitor.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement