Kamis 29 Jun 2017 10:47 WIB

Italia Ancam Hentikan Kapal Migran yang Datang

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
imigran Libya ke Italia
imigran Libya ke Italia

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pemerintah Italia memperingatkan kapal-kapal yang membawa migran ke pelabuhan negara tersebut, dilansir dari BBC, Rabu (28/6).

Italia mengancam menghentikan arus masuk orang-orang yang biasanya datang dari wilayah-wilayah konflik di Timur Tengah dan Afrika. Lebih dari 500 ribu migran tercatat datang ke Italia sejak 2014. Hampir 200 ribu diantaranya saat ini tinggal di pusat pengungsi dan pencari suaka yang tersebar di sejumlah wilayah di Italia.

Meski demikian, lebih dari setengah warga Italia disebut tidak ingin menerima pengungsi datang ke negara mereka. Selama ini, negara itu menampung lebih banyak migran karena negara-negara di utara Eropa dan Uni Eropa yang menolak mengambil bagian untuk mengatasi krisis, bahkan menutup perbatasan untuk mencegah arus migran.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Italia telah meminta seluruh kota di Italia membuat tempat penampungan baru bagi para migran. Diperkirakan ada sekitar 250 ribu orang yang berdatangan dari negara-negara konflik pada tahun ini atau dengan kata lain meningkat sekitar 180 ribu lebih banyak dibanding 2016.

Dalam laporan terbaru, 10 ribu migran diperkirakan datang ke Italia dalam empat hari terakhir. Mereka seluruhnya disebut melakukan perjalan dari Afrika Utara. Lebih dari 73 ribu orang yang mencari suaka telah datang ke negara itu pada tahun ini. Dengan demikian peningkatan jumlah migran yang datang ke Italia sejak tahun lalu adalah sebanyak 14 persen dibandingkan 2016.

Perdana Menteri Italia Paolo Gentiloni kemudian mengatakan negara-negara Eropa lainnya tidak dapat bekerja sama dalam menangani salah satu krisis kemanusiaan yang melanda benua itu dalam tiga tahun terakhir. Italia menilai arus migran yang terus meningkat masuk ke negara itu menjadi semakin tidak terkendali.

Italia meminta seluruh anggota Uni Eropa turun tangan dalam meningkatkan dan memberi kontribusi untuk mengatasi masalah itu, termasuk dukungan finansial kepada Italia jika memang diperlukan Namun, yang diminta oleh Italia untuk dilakukan terlebih dahulu adalah memberi bantuan ke negara-negara Afrika seperti Libya yang berpotensi tinggi menjadi migran.

Kemudian juga mereka yang berasal dari wilayah konflik di Timur Tengah, agar nantinya kesejahteraan hidup para warga di sana meningkat dan membuatnya jumlah orang yang hendak pergi mencari tempat yang dianggap lebih baik. Selama ini Libya menjadi titik tansit utama bagi paramigran yang mencoba menyebrang ke Eropa melalui Laut Mediterania.

Setidaknya ada 590 orang yang tewas maupun hilang saat mencoba melintasi perairan itu pada tahun ini. Libya dipilih menjadi lokasi transit kapal para migrankarena tidak adanya pasukan keamanan negara itu yang melakukan penjagaan, tepatnya sejak mantan presiden Muammar Gaddafi digulingkan pada 2011 lalu. Selain itu, kawasan laut negara itu juga menjadi persimpangan dengan Italia, yang kemudian menjadi jalur utama pelayaran migran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement