REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Dengan dikuasainya Masjid Agung al-Nuri di jantung Mosul, pemerintah Irak mengumumkan kemenangan atas ISIS di Irak, Kamis (29/6).
Tentara Irak telah berperang di Mosul selama delapan bulan terakhir. Masjid tempat Abu Bakar Al Baghdadi mengumumkan kekhalifahannya tiga tahun lalu itu dikuasai pada Rabu (28/6).
Meski masjid telah dihancurkan milisi ISIS, pengambilalihan masjid berusia 850 tahun itu dipandang sebagai simbol kemenangan besar bagi warga Irak.
"Kembalinya Masjid Nuri dan menara Hadba hari nii usai dihancurkan ISIS menandai berakhirnya Daesh (ISIS). Kami akan terus memburu ISIS sampai kami membunuh dan menahan milisi terakhirnya," kata Perdan Menteri Irak Haider al-Abadi dalam pernyataan, dikutip dari NBC News, Kamis.
Meski pemerintah Irak meyakini kemenangannya, pertempuran masih terjadi di kawasan Mosul yang dihuni warga sipil. Antara 15 ribu hingga 20 ribu warga terperangkap di Kota Tua Mosul.
"Pasukan Irak telah membebaskan Masjid Nuri dan maju jauh ke lingkungan Kota Tua," kata juru bicara Komando Operasi Gabungan Brigadir Jenderal Yahya Rasool.
ISIS kini hanya menguasai kurang dari satu mil persegi Mosul. Namun, ada indikasi adanya momentum maju di dalam kota itu.
Sekitar 300 petempur ISIS masih berada di Kota Tua. "Unit dari Polisi Federal dan pasukan reaksi cepat mengambil kembali rumah sakit Al Jumhuri dan komplek medis di distrik Al-Shifa di barat Mosul," kata Rasool dalam pernyataan.
Meski otoritas Irak menyebut ISIS telah dikalahkan di Irak, organisasi teroris ini terus menguasai wilayah kecil di Mosul yang padat penduduk. Pejabat koalisi AS juga meyakini 2.500 petempur ISIS masih berada di Raqqa.