REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Mitra kemanusiaan PBB menyampaikan keprihatinan mendalam mengenai keselamatan dan kesejahteraan warga sipil di bagian barat Mosul yang dikuasai ISIS di Irak, sementara operasi militer berlanjut.
Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam taklimat harian di Markas Besar PBB, New York, Kamis (29/6), mengatakan sebanyak 10 ribu sampai 50 ribu warga sipil masih berada di dalam Kota Tua Mosul.
Sejak dimulainya operasi militer pada Oktober di Mosul, kota besar di Irak Utara, tak kurang dari 15 ribu orang telah dirawat karena luka trauma. Sementara itu, hampir 900 ribu orang telah mengungsi dari Mosul.
"Orang yang meninggalkan Mosul Barat melaporkan kondisi yang bertambah buruk, termasuk sumber air yang tidak aman akibat kekurangan air minum, serta gizi buruk," kata Dujarric.
Sejauh ini, 1,85 juta orang telah menerima dukungan darurat pertama yang diberikan oleh pekerja bantuan PBB, termasuk makanan, air, dan barang kesehatan dasar, katanya.
Baca: PM Abadi Umumkan Berakhirnya ISIS di Irak