REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Otoritas militer Yordania mengonfirmasi dampak kontak senjata yang terjadi antara militer Suriah dan para pemberontak di dekat perbatasan kedua negara.
Seperti dilansir ABC News, Sabtu (1/7), sebanyak tiga peluru kendali telah jatuh di wilayah Yordania akibat kontak senjata tersebut. Ketiganya menyebabkan ledakan kecil dan seorang dokter berkebangsaan Yordania mengalami luka minor.
Wilayah dekat perbatasan itu sampai kini dalam kendali oposisi pemerintah Suriah. Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah Suriah terus menggiatkan kampanye anti-oposisi di wilayah itu.
Di saat yang sama, aksi militer kerap terjadi, misalnya, di Provinsi Daraa yang bersisian dengan perbatasan Suriah-Yordania. Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari pihak Suriah mengenai rudal yang “tersasar” itu.
Namun, Associated Press melaporkan Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris juga mengonformasi serangan udara tersebut. Lembaga nirlaba ini menyebutkan mereka didampingi pemerintah Suriah sedang berada di wilayah tersebut.