Ahad 02 Jul 2017 08:12 WIB

Dikritik Salahgunakan Sosmed, Trump Bela Diri

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Bayu Hermawan
 Donald Trump
Foto: AP/Andrew Harnik
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump membela penggunaan media sosialnya dan mengklaim tindakannya bukan kepresidenan. Sebelumnya ia mendapatkan kiritkan sengit dari Demokrat dan Republik dalam beberapa hari terakhir.

Trump mendapatkan kritikan setelah mengejek presenter MSNBC Mika Brzezinski dengan menyebutkan 'mengalami pendarahan parah karena operasi plastik' di Twitter, saat dia melihat Mika enam bulan lalu. Tidak hanya itu, setelah mengkritik Brzezinski pada Sabtu dengan menyebutnya 'bodoh seperti batu'. Trump kemudian membalas kritik atas penggunaan Twitter dan memperbarui perseteruannya dengan CNN.

"MEDIA MASSA PALSU DAN PENIPU bekerja keras untuk meyakinkan orang-orang Republik dan yang lainnya agar saya tidak boleh menggunakan media sosial – tapi ingat, saya memenangkan.... pemilihan 2016 dengan wawancara, pidato dan media sosial. Saya harus mengalahkan #FakeNews, dan memang kami akan terus menang!" demikian cuitannya dalam Twitter, dikutip Telegraph, Ahad (2/7).

Dalam serangkaian cuitannya tersebut, Trump juga menegaskan bahwa penggunaan media sosialnya tersebut bukan karena kepresidenan, melainkan kehidupan modern seorang presiden.

"Penggunaan media sosial saya bukanlah kepresidenan – ini adalah KEHIDUPAN MODERN PRESIDEN. Jadikan Amerika Hebat Lagi!" Cuitan serangan Trump terhadap CNN masih ia teruskan dan semakin panas.

"Saya sedang berpikir untuk mengganti nama #FakeNews CNN menjadi #FraudNewsCNN!," katanya.

Media berita itu kerap kali menjadi sasaran serangan oleh Trump, dan ia meningkatkan serangan baru-baru ini setelah tiga wartawannya mengundurkan diri. Hal itu karena pemberitaan media tersebut tentang penyelidikan pertemuan antara Trump dan kepala dana investasi Rusia sebelum pemilihannya. Sementara itu manajer kampanye Trump Corey Lewandowski menyebut Trump sebagai Ernest Hemingway Twitter.

"Dia adalah Ernest Hemingway Twitter," kata Lewandowski kepada Fox News.

"Dia telah menurunkan lawan-lawannya di Tewitter berkali-kali. Anda bisa bertanya 'Little Marco' atau 'Lyin' Ted atau Crooked Hillary. Kita semua tahu nama-nama itu atau 'Low Energy Jeb," ujarnya yang mengacu pada pencitraan Trump 2016 dari kandidat lawan.

Penggunaan Twitter Trump menyebabkan beberapa kontroversi di masa lalu. Termasuk menyerang wali kota London Sadiq Khan setelah serangan teror di ibu kota Inggris tersebut pada bulan lalu. Selain itu ia juga menuduh mantan presiden Barack Obama menyadap Trump Tower.

Menurutnya, Twitter adalah cara penting untuk berkomunikasi langsung dengan warga AS, karena ia melihat media arus utama terhadap pemerintahannya bias.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement