REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz, menyayangkan karya kolumnis koran lokal al-Jazirah. Sebab kolumnis koran tersebut, Ramadan Al Anzi dianggap berlebihan memuja sang raja.
Dikutip dari Reuters, Ahad (2/7), Raja Salman tidak suka karena kolumnis itu terlalu ekstrem memuji-muji dirinya. Sebab, lanjut orang nomor satu di Arab Saudi itu, kolumnis bernama Ramadan al-Anzi itu cenderung menyamakan dirinya dengan Tuhan.
Dalam artikelnya untuk koran lokal al-Jazirah, al-Anzi mendeskripsikan Raja Salman sebagai al-Halim atau Syadid al-‘Iqab. Kedua istilah itu sejatinya berkenaan dengan sifat-sifat atau nama-nama Tuhan (asma al-husna), sehingga Raja Salman menilai al-Anzi sudah keterlaluan. Namun, pihak koran al-Jazirah telah memuat permohonan maaf berkenaan dengan kasus Ramadan al-Anzi ini pada Sabtu (1/7) lalu.
"Frasa dan sematan-sematan yang si penulis kaitkan dengan sosok Pelayan Dua Masjid Suci (Raja Salman) sungguh tidak bisa diterima, sekalipun apa-apa yang telah Allah anugerahkan kepadanya (Raja Salman). Semoga Allah selalu melimpahkan perlindungan kepadanya (Raja Salman), atas upayanya menjadi pelayan dua masjid suci, Islam, Tanah Air, dan rakyat sekalian,” demikian kutipan apologi koran al-Jazirah, sebagaimana dilansir Reuters, Ahad (2/7).
Terpisah, menteri komunikasi dan informatika Arab Saudi, Awwad bin Saleh Alawwad, mengakui telah menerima surat yang ditulis Raja Salman.