REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD - Empat belas orang tewas dan sebanyak 20 orang lagi cedera pada Ahad (2/7) dalam satu serangan bom bunuh diri di satu kamp buat orang yang jadi pengungsi di dalam negeri di Provinsi Anbar, Irak, kata satu sumber keamanan provinsi.
Seorang pembom bunuh diri meledakkan sabuk peledaknya di kamp untuk orang yang kehilangan tempat tinggal di dekat Kota Al-Wafaa di sebelah barat Ramadi, Ibu Kota Provinsi Anbar. Serangan tersebut menewaskan 14 orang, termasuk seorang petugas keamanan dan empat anak kecil, kata Fatah Ad-Dulaimi dari Komando Polisi Provinsi Anbar melalui telepon kepada Xinhua.
Ledakan kuat itu juga melukai 20 orang, termasuk beberapa perempuan dan anak kecil, kata pejabat tersebut. Ia menambahkan delapan orang yang cedera berada dalam kondisi kritis.
Partai Islam Irak, kelompok politik utama Sunni, dalam satu pernyataan mengutuk serangan brutal tersebut, yang diduga dilakukan oleh kelompok garis keras IS. Partai itu menyerukan dibebaskannya kota besar dan kecil lain yang masih dikuasai IS di Provinsi Anbar.
Sebelumnya, pasukan keamanan Irak mengusir petempur IS dari beberapa kota besar utama di Provinsi Anbar, termasuk Ramadi, sekitar 110 kilometer di sebelah barat Ibu Kota Irak, Baghdad, dan Fallujah --yang berdekatan.
Namun, daerah di dekat perbatasan dengan Suriah, termasuk Aana, Rawa dan Al-Qaim serta banyak daerah pedesaan di seluruh provinsi tersebut masih dikuasai petempur garis keras IS. Peristiwa itu terjadi saat pasukan keamanan Irak, yang didukung oleh koalisi internasional anti-IS, secara serentak melancarkan serangan besar guna mengusir petempur IS dari kubu utama mereka di Mosul Barat, Irak Utara.