REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Pemimpin pemberontak FARC Kolombia Rodrigo Londono, yang dikenal dengan Timochenko, dirawat di rumah sakit setelah menderita stroke dan diperkirakan sembuh, kata dokter pada Ahad (2/7).
Timochenko, yang pada November menandatangani kesepakatan perdamaian dengan pemerintah, menderita gangguan jantung dan menjalani pembedahan di Kuba saat merundingkan kesepakatan tersebut. Pada pekan lalu, pemimpin itu mengawasi perlucutan senjata sekitar 7.000 pemberontak dalam upacara dengan Presiden Juan Manuel Santos.
Timochenko, yang dokter katakan berusia 59 tahun, menderita stroke iskemik, serangan pembuluh darah otak akibat penyumbatan yang menghalangi bagian otak menerima darah dan oksigen.
Dia diperkirakan akan meninggalkan rumah sakit dalam waktu 48 jam dan dokter mengatakan kepada wartawan Timochenko sedang berbincang dengan mereka dan bahkan membuat lelucon.
FARC, yang didirikan sebagai gerakan pemberontakan petani pada 1964, berperang dengan pemerintah dan menyebabkan lebih dari 220 ribu orang tewas dan jutaan lagi mengungsi.