REPUBLIKA.CO.ID, ILLINOIS -- Sebuah surat kabar lokal di Chicago, Amerika Serikat (AS) melaporkan terjadinya penembakan di negara bagian itu, sepanjang akhir pekan hingga Rabu (5/7) kemarin. Dalam waktu itu, banyak orang yang tengah menikmati hari libur mereka, sebagai bagian dari perayaan kemerdekaan AS yang jatuh tepat pada 4 Juli.
Menurut laporan, sebanyak 101 orang menjadi korban penembakan selama empat hari di Chicago. Di antara para korban termasuk anak laki-laki berusia 13 tahun dan seorang pria berusia lanjut, 60 tahun.
Setengah dari kasus penembakan terjadi dalam dua hari, yaitu pada 4 hingga 5 Juli. Kejadian dilaporkan dimulai pada pukul 15.30 waktu setempat dan berakhir pada Rabu pukul 3.30 dini hari. Insiden ini sebagian besar berlangsung di wilayah selatan dan barat Chicago.
Penembakan selama libur hari kemerdekaan AS bukan yang pertama kali terjadi. Pada 2016, tercatat 66 orang ditembak di Chicago, dalam kurun waktu tiga hari.
Secara keseluruhan jumlah orang yang menjadi korban penembakan di Chicago hingga 2017 adalah lebih dari 1.800 orang. Kasus ini diyakini melibatkan kelompok atau geng kejahatan di Illinois, Ibu Kota negara bagian tersebut.
Presiden AS Donald Trump mengatakan, ia akan mengirim agen federal untuk membantu polisi Chicago memberantas geng kejahatan di Illinois. Kemudian, lebih dari 1.000 personel keamanan tambahan dari Departemen Kepolisian negara bagian itu yang dikerahkan untuk menghentikan aksi kekerasan yang terjadi di sana.