Jumat 07 Jul 2017 14:48 WIB

Trump dan Putin akan Bicarakan Suriah Hingga Pemilu AS

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Amerika Serikat dan Rusia
Foto: IST
Amerika Serikat dan Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, HAMBURG -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya akan berhadapan langsung, Jumat (7/7). Kedua pemimpin negara dijadwalkan untuk menghadiri pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hamburg, Jerman.

Baik Trump maupun Putin mengatakan harapan mereka masing-masing untuk memperbaiki hubungan antara AS dan Rusia. Selama ini, dua negara yang merupakan mantan musuh di era Perang Dingin itu selalu berlawanan dalam berbagai permasalahan di internasional.

Mulai dari konflik di Suriah, di mana AS mendukung oposisi negara itu, sementara Rusia berada di pemerintah yang dipimpin Presiden Bashar Al Assad. Kemudian dalam konflik di Ukraina sejak 2014, hingga yang terbaru dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan umum AS 2016.

Trump dan Putin secara khusus dijadwalkan bertemu di sela-sela KTT G20. Kemungkinan besar, kedua pemimpin negara akan berbicara selama 30 hingga 60 menit pada waktu siang di hari pertama acara digelar.

KTT G20 yang kali ini diadakan di Jerman dijadwalkan untuk berlangsung pada 7 hingga 8 Juli. Sejumlah isu mengenai iklim, perdagangan, migrasi, terorisme, dan kesehatan akan menjadi topik pembahasan utama para kepala maupun perwakilan negara anggota.

Menjelang KTT G20 berlangsung, terjadi bentrokan yang melibatkan polisi dan pengunjuk rasa, Kamis (6/7). Sebanyak 76 petugas dilaporkan terluka dalam peristiwa ini, sementara beberapa lainnya dari kalangan demonstran.

Bentrokan terjadi saat polisi hendak menangkap pengunjuk rasa yang mengenakan topeng serta slogan 'Selamat Datang di Neraka'. Rombongan peserta aksi demonstrasi ini dilaporkan setidaknya mencapai 12 ribu orang.

Saat bentrokan terjadi, polisi menembakkan meriam air serta semprotan merica ke arah pengunjuk rasa bertoperng tersebut. Sebelumnya, demonstran juga telah melakukan perlawanan dengan melemparkan botol dan batu.

Tak cukup sampai di sana, pengunjuk rasa lainnya juga bertahan untuk melakukan perlawanan. Sejumlah kendaraan di jalan-jalan Hamburg dibakar, serta sejumlah bangunan toko dirusak. Bahkan, mereka kemudian menyoritkan laser ke arah helikopter polisi untuk menganggu penglihatan pilot.

Sekitar 20 ribu petugas polisi telah ditempatkan di sejumlah wilayah di Hamburg untuk menjaga keamanan KTT G20. Sebelum aksi protes terjadi, pemeriksaan terhadap demonstran telah dilakukan dan sejumlah senjata yang nampaknya adalah buatan tangan telah disita dari para pengunjuk rasa. Kemungkinan besar, serangkaian aksi unjuk rasa akan terus berlangsung hingga penutupan acara esok hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement