REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Presiden Rusia Vladimir Putin menyangkal keterlibatan negaranya dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat tahun lalu. Hal tersebut disampaikan Putin di sela-sela pertemuan Putin dengan Presiden AS Donald Trump dalam KTT G20 di Hamburg, Jerman.
Untuk pertama kalinya, Putin bertemu Trump setelah terpilih sebagai presiden AS dalam KTT G20. Keduanya sempat membahas berbagai topik, mulai dari krisis Suriah, ancaman rudal nuklir Korea Utara, serta perubahan iklim. Keduanya berdiskusi cukup lama, yakni lebih dari dua jam.
Ketika melangsungkan pertemuan dengan Putin, Melania Trump, istri Donal Trump, sempat memasuki ruangan untuk mengingatkan suaminya tentang jadwal kegiatannya di KTT G20. Kendati demikian, Trump tetap melanjutkan perbincangan dengan Putin selama satu jam lagi.
Walaupun perbincangan antara Putin dengan Trump dilandasi kepentingan diplomatik, namun pertemuan keduanya dibayang-bayangi pertanyaan mengenai keterlibatan Rusia dalam pilpres AS tahun lalu.
Isu ini yang diyakini menjadi alasan Trump memecat mantan direktur FBI James Comey beberapa waktu lalu karena berupaya mengusut dan menyelidiki keterlibatan Rusia.
Namun, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengungkapkan, dalam pertemuannya dengan Trump kembali membela diri dan menyangkal tuduhan yang dilayangkan kepada negaranya.
"Presiden menekan Presiden Putin lebih dari satu kali mengenai keterlibatan Rusia (dalam pilpres AS). Presiden Putin membantah keterlibatan tersebut, seperti yang saya kira telah terjadi di masa lalu," kata Tillerson seperti dilaporkan laman the Guardian.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Menurutnya, Trump telah menerima penolakan keterlibatan Putin dan Rusia dalam pilpres AS tahun lalu.
Baca juga, Trump Ringankan Sanksi Terhadap Rusia.