Sabtu 08 Jul 2017 23:41 WIB

Ini yang Dibahas Trump dan Jokowi

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo
Foto: Antara
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di sela-sela penyelenggaraan KTT G20 di Hamburg, Jerman.

Pertemuan digelar di Ruang Pertemuan Bilateral Hambug Messe Und Congress, Sabtu, (8/7). Dalam pertemuan itu, keduanya membahas tentang peningkatan kerja sama di bidang ekonomi dan pemberantasan terorisme.

Namun, sebelum berbincang pada topik inti, keduanya saling bertukar kabar untuk mencairkan suasana. "Saya ingin menyampaikan salam dari jutaan penggemar Anda di Indonesia. Mereka tertarik untuk menyambut Anda di Indonesia," ujar Presiden pada Trump, melalui siaran pers pada Republika.co.id, Sabtu (8/7).

Kepada Presiden Trump, Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat Michael Pence ke Jakarta beberapa waktu lalu. Bagi Indonesia, kunjungan itu menandai komitmen Amerika Serikat untuk memperkuat hubungan dengan Indonesia.

Selanjutnya, terkait peningkatan kerja sama di bidang ekonomi,  Presiden Jokowi menyampaikan kepedulian indonesia terhadap ekspor kelapa sawit untuk biodisel ke Amerika Serikat. Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia mengimpor kedelai dalam jumlah yang besar.

Karenanya kedua presiden tersebut sepakat untuk meningkatkan perdagangan bilateral yang saling menguntungkan. "Hubungan perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat saat ini sangat bervariasi, mulai dari kelapa sawit, kedelai sampai ke pesawat terbang," kata Presiden Jokowi.

Sementara itu, di bidang penanggulangan terorisme, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasinya kepada komitmen Amerika Serikat untuk tidak memusuhi Islam dan bekerja sama dengan negara Muslim untuk memerangi terorisme. Hal ini sesuai dengan hasil Riyadh Summit pada Mei yang lalu yang dihadiri juga oleh kedua pemimpin tersebut.

“Berkurangnya pergerakan ISIS di Suriah dan Irak mengharuskan kita memberikan perhatian ekstra kepada pergerakan mereka di daerah lain, termasuk Asia Tenggara. Penyerangan dan pendudukan grup teroris di Marawi, Filipina merupakan bukti meningkatnya ancaman terorisme,” kata Presiden Jokowi.

Untuk itu, Presiden Jokowi berharap kerja sama penanggulangan terorisme melalui pertukaran informasi intelijen, penghentian aliran dana, pemberdayaan masyarakat moderat dan penyebaran kontra narasi dapat dilakukan oleh kedua negara.

Mengakhiri pertemuannya, Presiden Jokowi tak lupa  mengundang Presiden Trump untuk berkunjung ke Indonesia. Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BKPM Thomas Lembong, Duta Besar Indonesia untuk Jerman Fauzi Bowo dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement