REPUBLIKA.CO.ID, HAMBURG -- Presiden Joko Widodo saat pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc di Hamburg Jerman, Sabtu (8/7), mengharapkan perundingan Zone Ekonomi Eksklusif kedua negara dapat segera diselesaikan. Hal itu penting untuk mencegah kembali insiden yang terkait dengan perairan laut, seperti yang terjadi pada Mei 2017.
"Kami mendukung pemberantasan lintas batas, termasuk IUU Fishing. Saya mendorong agar suatu provisional arrangement untuk wilayah klaim tumpang tindih dapat dibuat sesuai dengan UNCLOS 1982," tutur Presiden Jokowi, di sela-sela acara KTT G20, di Hamburg, Jerman, Sabtu.
Isu terkait dengan maritim lainnya, adalah maraknya pelanggaran IUU Fishing di perairan Indonesia. "Sudah terlalu banyak kerugian yang harus ditanggung Indonesia karena kejahatan IUU Fishing. Indonesia mengharapkan kerja sama Vietnam untuk memberantas pelanggaran terhadap IUU Fishing," ujar Presiden.
Hal lain yang disampaikan Presiden Jokowi adalah pada 2017 merupakan tahun penting bagi kepemimpinan Vietnam di APEC. "Saya menyampaikan dukungan penuh Indonesia terhadap keketuaan Vietnam di APEC. Terima kasih atas undangan kepada saya untuk hadir dalam KTT APEC bulan November 2017," ucap Presiden Jokowi.