Senin 10 Jul 2017 08:48 WIB

ISIS Terusir dari Mosul, Kini Tinggal Raqqa

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Teguh Firmansyah
Masjid Agung Al Nuri di Kota Tua Mosul, Irak. Masjid tersebut dihancurkan ISIS yang tak rela melihat masjid dikuasai pasukan Irak.
Foto: AP/Felipe Dana
Masjid Agung Al Nuri di Kota Tua Mosul, Irak. Masjid tersebut dihancurkan ISIS yang tak rela melihat masjid dikuasai pasukan Irak.

REPUBLIKA.CO.ID,  MOSUL -- Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi tiba di Mosul untuk mengumumkan kemenangan atas kelompok teror ISIS. Abadi mengumumkan kemenangannya setelah hampir sembilan bulan berjuang untuk merebut kembali Mosul dari cengkeraman ISIS. Meski demikian sejumlah pertempuran masih berlangsung di distrik pinggiran.

Kota kuno Mosul merupakan lokasi deklarasi kekhalifahan ISIS yang diproklamirkan oleh Abu Bakr al-Baghdadi pada 2014. Ketika itu Mosul diambil alih setelah pasukan Irak yang mempertahankannya melarikan diri.

Menurut laporan Middle East Monitor, Senin (10/7), selama tiga tahun berada di cengkeraman ISIS, kota dengan komunitas Kristen itu sebagian besar musnah.

Banyak perempuan dan anak perempuan dijual sebagai budak seks untuk pejuang ISIS di tempat lain. Banyak peninggalan bersejarah di kota tersebut, seperti makam nabi Yunus serta tempat suci, dan perpustakaan beserta isinya yang telah dihancurkan dengan sengaja.

Tidak hanya dihancurkan oleh ISIS dengan sengaja, pengeboman dari pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat untuk mendukung serangan balik Irak juga menyebabkan kerusakan yang signifikan. Sselain itu ratusan warga sipil tewas karena pertempuran perebutan Mosul antar kedua kubu.

Dengan direbutnya Mosul dari ISIS, maka satu-satunya benteng ISIS adalah di Raqqa yang merupakan perbatasan di Suriah. Namun tampaknya kemungkinan akan jatuh ke tangan Pasukan Demokratik pimpinan Kurdi dalam waktu dekat.

sumber : Center
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement