REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Seorang bayi Palestina berusia 18 bulan tewas akibat menghirup gas air mata aparat Zionis menyusul bentrokan antara petugas Israel Palestina.
Seperti dikutip Aljazirah, kemarin, bayi itu tewas pada Jumat lalu setelah lebih dari dua bulan menjalani perawatan.
Menurut juru Kementerian Kesehatan Palestina Osama Najjar, Abul Rahman Barghouti meninggal akibat sesak nafas.
Bagrhouti, kata Najjar dibawa ke rumah sakit setelah tentara Israel melepaskan tembakan gas air mata ke rumah dan ruangannnya di Kota Aboud, dekat Ramallah, pada 19 Mei lalu saat terjadinya bentronya.
Menurut kantor berita Wafa, bentrokan antara pasukan Israel dan warga Palestina terjadi saat aksi protes mendukung tahanan Palestina yang menggelar aksi mogok makan saat itu.
"Tentara secara acak melepaskan gas air mata dalam jumlah besar ke rumah warga sipil," ujar Wafa.