REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, Senin (10/7) memberikan selamat kepada Irak atas keberhasilan militernya mengalahkan ISIS di Mosul. Trump juga mengungkapkan kedukaannya terhadap rakyat di Kota Tua tersebut yang menderita akibat peperangan.
"Kami di AS dan koalisi global bangga berdiri dengan Pasukan Keamanan Irak dan semua orang yang membuat momen pembebasan (Mosul) ini memungkinkan," ujar Trump seperti dilaporkan laman Anadolu Agency.
"Kami meratapi ribuan rakyat Irak yang dibunuh secara brutal oleh ISIS dan jutaan lainnya yang menderita di tangan ISIS," kata Trump menambahkan.
Namun, menurut Trump, kekalahan ISIS di Mosul menandakan akan segera berakhirnya riwayat kelompok ekstremis tersebut. "Kemenangan di Mosul, sebuah kota di mana ISIS pernah memproklamirkan apa yang mereka sebut kekhalifahan, memberi sinyal bahwa hari-harinya di Irak dan Suriah bisa dihitung," ucapnya.
Sebelumnya, pada Senin (10/7), Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi secara resmi mengumumkan kemenangan militernya atas ISIS di Mosul. "Saya mengumumkan kemenangan dari hati Mosul. Saya mengumumkan runtuhnya keadaan kepalsuan yang telah diumumkan ISIS di Mosul," ujar Abadi.
Sejak Oktober lalu, pasukan Irak, didukung oleh koalisi pimpinan AS, menggempur benteng terbesar ISIS di Irak yang berada di Mosul. Pada 2014 ISIS berhasil merebut kota ini dan mengumumkan kekhalifahan di Irak dan Suriah.
Kendati telah memenangkan peperangan, Irak sedang didesak untuk segera merespons kebutuhan warga Mosul yang berhasil selamat. Menurut Amnesty Internasional peperangan di Mosul telah menyebabkan warganya mengalami trauma dan guncangan hebat.