Rabu 12 Jul 2017 08:10 WIB

Kematian Pemimpin ISIS Dikonfirmasi Lebih Lanjut

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Pemimpin ISIS  Abu Bakr al-Baghdadi.
Foto: Reuters
Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.

REPUBLIKA.CO.ID, RAQQA -- Badan keamanan dan militer yang dikerahkan untuk melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah mengonfirmasi kematian pemimpin kelompok militan itu, Abu Bakr Al Baghdadi, Selasa (11/7). Ia diperkirakan tewas dalam serangan udara sekitar dua bulan lalu di wilayah pinggir Raqqa.

Serangan udara yang diluncurkan Rusia sebelumnya memang disebutkan telah membuat Baghdadi tewas. Namun, Moskow masih melakukan penyelidikan apakah serangan dua dari pesawat tempur negaranya yang diluncurkan di wilayah selatan Raqqa benar-benar menewaskan kepala kelompok teroris itu.

Kesimpulan yang didapat dari menganai kematian Baghdadi dalam serangan udara pada 28 Mei lalu kemudian masih diragukan, Ada kekhawatiran ia hanya tengah bersembunyi dan nantinya muncul kembali, seperti yang terjadi sejak ISIS memulai perang di Irak dan Suriah pada 2014.

Tetapi, sejumlah pejabat Turki yang bekerja sama dengan Rusia mengatakan kematian Baghdadi bukan lagi sebuah rumor. Ini diperkirakan adalah nyata setelah mendapat infromasi dari seorang anggota ISIS bernama Abdurahmon Uzbeki, yang pernah melakukan serangan di sebuah kelab malam Istanbul saat perayaan tahun baru 2017.

"Kami telah mendengar dari sejumlah sumber kematian Baghdadi mungkin benar adanya dan ini didapat dari kesimpulan apa yang dikatakan oleh sejumlah anggota ISIS sendiri," ujar seorang pejabat senior Turki, dilansir The Independent, Rabu (12/7).

Obervatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) juga mengatakan telah mendapat konfirmasi Baghdadi terbunuh. Kelompok itu mendapat laporan dari para pemimpin kelompok oposisi Suriah di Raqqa kepala kelompok tersebut tewas dalam serangan yang terjadi di Deir Al Zor, wilayah pinggir kota itu.

Sementara itu, juru bicara militer Amerika Serikat (AS) di Irak, Ryan Dillon berkomentar mengenai kematian Baghdadi. Ia hanya dapat berharap kabar itu kali ini benar adanya berdasarkan laporan yang didapat dari Turki dan Rusia. Namun, selama bukti yang kuat dan nyata terkait hal ini belum didapatkan, masih ada keraguan dan kekhawatiran besar.

"Kami berharap ini benar dan ISIS mungkin akan menerapkan garis suksesi yang kuat untuk pengganti Baghdadi," kata Dillon.

Baca: ISIS Pastikan Kematian Baghdadi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement