Kamis 13 Jul 2017 16:30 WIB

HRW Sebut Pasukan Irak Isolasi Keluarga Anggota ISIS

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi (tengah) memegang bendera nasional saat tiba di Mosul, Irak, Ahad, 9 Juli 2017.
Foto: Iraqi Federal Police Press Office via AP
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi (tengah) memegang bendera nasional saat tiba di Mosul, Irak, Ahad, 9 Juli 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, ERBIL -- Human Rights Watch menuduh pasukan keamanan Irak memindahkan secara paksa setidaknya 170 keluarga anggota ISIS ke sebuah kamp rehabilitasi tertutup sebagai bentuk hukuman kolektif.

"Pihak berwenang Irak seharusnya tidak menghukum seluruh keluarga karena tindakan salah satu anggota keluarga mereka, "kata Lama Fakih, Wakil Direktur HAM untuk Timur Tengah, Kamis, (13/7).

Tindakan kasar ini adalah kejahatan perang dan menyabotase upaya untuk mempromosikan rekonsiliasi di daerah-daerah yang direbut dari ISIS.

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi telah mengumumkan kemenangan melawan ISIS di Mosul. Ini mengakhiri tiga tahun pemerintahan ISIS  yang memproklamirkan diri mereka sendiri.

Pemerintah Irak sekarang menghadapi tugas mencegah serangan balas dendam terhadap orang-orang yang  terkait dengan ISIS. Ini bisa menciptakan   ketegangan sektarian dan merongrong usaha untuk menciptakan stabilitas jangka panjang di negara ini.

Baca juga,  Mosul Hampir Sepenuhnya Dikuasai Pasukan Irak.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement