REPUBLIKA.CO.ID, AYOROU -- Sebanyak 27 ekor kuda nil tewas dibantai oleh penduduk desa di zona wisata Ayorou, Republik Niger. Pembantaian itu dilakukan karena kuda nil-kuda nil tersebut merusak tanaman dan menganggu ternak milik penduduk setempat.
"Pembantaian dimulai pada Maret di permukiman dekat Sungai Niger," ujar Kepala Wilayah Ayorou, Jando Rhichi Algaher, seperti dilansir Daily Mail, Kamis (13/7).
Ayorou terletak sekitar 200 kilometer dari ibu kota Niamey. Populasi kuda nil dan spesies burung yang cukup banyak di wilayah ini membuat Ayorou menjadi tempat populer bagi wisatawan.
Patroli yang dilakukan oleh pasukan keamanan berhasil mengurangi aksi pembantaian kuda nil. "Penduduk setempat telah membunuh sejumlah besar kuda nil, walaupun spesies ini dilindungi," kata Menteri Lingkungan Hidup Niger, Almoustapha Garba.
Dia mengimbau masyarakat setempat tidak melanggar hukum dan justru ikut melestarikan kuda nil. Garba pun berjanji akan membayar kompensasi kepada petani yang terkena dampak kerusakan dari kuda nil jika mereka tidak membantainya.
Ketegangan sempat terjadi di Ayorou setelah petugas keamanan menangkap sekitar 10 orang yang diduga membunuh kuda nil beberapa waktu lalu. Namun, beberapa tersangka itu telah dibebaskan. Pada Mei lalu, kepala suku setempat diketahui telah mengeluarkan peringatan mengenai ancaman kuda nil. Dia mengatakan, kuda nil dapat merusak tanaman dan mengancam kapal-kapal di Sungai Niger.