Rabu 19 Jul 2017 06:55 WIB

Fatah Serukan Aksi 'Hari Kemarahan' Hari Ini

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agus Yulianto
Palestina menanti kemerdekaan
Palestina menanti kemerdekaan

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kelompok politik berkuasa, Fatah menyerukan aksi 'Hari Kemarahan' pada Rabu (19/7). Seruan ini muncul setelah kericuhan pada Senin malam yang melukai 50-an warga Palestina.

Otoritas Israel sebelumnya memasang alat pendeteksi logam di sejumlah gerbang masuk setelah menutup kompleks selama dua hari pada akhir pekan. Warga Palestina pun melakukan protes atas langkah keamanan ini.

Dilansir I24News, Fatah menyerukan aksi di Temple Mount kompleks Masjid Al-Aqsa pada Rabu (19/7). Aksi ini kemungkinan berlanjut pada hari Jumat. Fatah akan menggelar shalat jumat khusus di alun-alun publik semua kota Tepi Barat.

Aksi yang diberi nama 'Day of Rage' ini menyeru Israel untuk menghormati status quo. Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah sebelumnya mengatakan bahwa Israel telah melakukan pelanggaran besar dengan menerapkan upaya keamanan di kompleks Al-Aqsa.

"Kami menyeru semua negara di dunia untuk tetap pada tanggung jawabnya menjaga kota suci dan rakyatnya, mempertahankan identitas juga karakter Islam, melawan upaya Israel mengubah status quo," kata Hamdallah dikutip kantor berita Palestina, Watania News Agency.

Saat ini menurut status quo, Yordania adalah pengurus resmi Temple Mount yang berlokasi di Kota Tua Yerusalem timur. Israel tidak memiliki hak atau kewajiban menerapkan peraturan di sana. Komunitas internasional juga tidak mengakui kedaulatan Israel di kota tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement