REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Cina Xi Jinping mengatakan negaranya mendukung penuh upaya Palestina dalam membangun negara yang berdaulat, termasuk menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Xi mengungkapkan pembangunan permukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki harus segera dihentikan.
"Cina mendukung Palestina membangun sebuah negara kedaulatan yang bebas dan merdeka di sepanjang perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota," ujar Xi seusai bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Beijing, seperti dikutip laman Anadolu Agency, Rabu (19/7).
Ia juga menekankan, Resolusi 2334 oleh Dewan Keamanan PBB harus dilaksanakan secara efektif. Resolusi yang diadopsi Desember lalu tersebut menuntut Israel menghentikan pelanggaran mencolok atas hukum internasional.
Xi pun mengatakan, Pemerintah Israel perlu memenuhi tanggung jawabnya sebagai penguasa pendudukan sebagaimana didikte oleh Konvensi Jenewa Keempat. Terkait hal ini, Xi akan tetap berupaya mendukung Palestina. "Cina bersedia mendukung semua upaya yang dapat memecahkan masalah Palestina," ujarnya.
Abbas sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Cina selama empat hari. Kunjungannya akan berakhir pada Kamis (20/7). Perundingan damai antara Israel dan Palestina di bawah perantara Amerika Serikat gagal pada April 2014.
Hal itu disebabkan Israel menolak untuk membebaskan tahanan Palestina, walaupun sebelumnya berjanji akan melakukannya.
Semua upaya untuk menghidupkan kembali perundingan sejak itu gagal. Terutama karena Israel bersikukuh untuk terus melanjutkan proyek pembangunan permukiman di wilayah Palestina yang diduduki.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
