REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Trump memutuskan menghentikan program rahasia CIA untuk membekali dan melatih kelompok pemberontak tertentu yang memerangi pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad. Dua pejabat AS mengatakan, sebuah langkah yang diharapkan Rusia sebagai sekutu Assad.
Pejabat AS mengatakan, kelemahan dari program CIA adalah adanya beberapa pemberontak bersenjata dan terlatih malah membelot ISIS dan kelompok radikal lainnya. "Beberapa anggota pemerintahan sebelumnya memilih untuk meninggalkan program tersebut," katanya, Kamis (20/7).
Sebelum menduduki jabatan pada Januari, Trump menyatakan dia dapat mengakhiri dukungan untuk kelompok Free Syrian Army. Ia akan memberikan dukungan prioritas untuk memerangi ISIS.
Pejabat AS tersebut mengatakan, upaya terpisah militer AS untuk melatih, mempersenjatai, dan mendukung kelompok pemberontak Suriah lainnya dilakukan dengan serangan udara dan tindakan lainnya akan berlanjut.
Namun, selain serangan udara setelah militer Suriah melancarkan serangan senjata kimia, pemerintahan Trump belum meningkatkan dukungan militer dari batas yang ditetapkan oleh pemerintahan Obama.