Jumat 21 Jul 2017 00:12 WIB

Kuwait Tutup Atase Kebudayaan Iran

Rep: kamran dikarma/ Red: Budi Raharjo
Peta Kuwait (ilustrasi)
Peta Kuwait (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,KUWAIT -- Pemerintah Kuwait dilaporkan telah menutup kantor atase kebudayaan Iran di negaranya. Tindakan ini diambil Kuwait menyusul keputusan pengadilan tahun lalu terhadap sekelompok pria yang memata-matai untuk Iran dan kelompok Muslim Syiah Lebanon Hizbullah.

Dilaporkan laman Al Arabiya, mengutip Anatolia Agency, tidak hanya menutup atas kebudayaan Iran, Kuwait juga telah mengurangi jumlah diplomat Iran menjadi sembilan orang. Kuwait memberikan para diplomat Iran waktu 45 hari untuk hengkang dari negaranya.

Sebelumnya Menteri Informasi Kuwait Sheikh Mohammad al-Mubarak mengatakan bahwa negaranya memang akan mengambil tindakan sesuai terhadap Iran. "Pemerintah Kuwait memutuskan untuk mengambil tindakan sesuai dengan norma diplomatik dan mematuhi konvensi Wina berkaitan dengan hubungannya dengan Republik Islam Iran," katanya.

Kendati demikian, al-Mubarak memang tidak memberikan keterangan lebih detail terkait tindakan apa yang akan diambil. Tahun lalu Kuwait memvonis sekelompok pria, satu warga Iran dan sisanya adalah warga Kuwait, yang melakukan kegiatan spionase untuk Iran dan Hizbullah. Ketika proses penangkapan, otoritas Kuwait juga menemukan 19 ton amunisi, 144 kilogram bahan peledak, 204 granat, serta detonator listrik. 

sumber : Center
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement