Jumat 21 Jul 2017 08:51 WIB

Kepuasan Hidup Orang Selandia Baru Meningkat

Warga menikmati pagi di Hagley Park, Christchurch, Selandia Baru. Jajak pendapat terbaru mengungkap fakta orang Selandia Baru cenderung puas dengan hidupnya.
Foto: AP
Warga menikmati pagi di Hagley Park, Christchurch, Selandia Baru. Jajak pendapat terbaru mengungkap fakta orang Selandia Baru cenderung puas dengan hidupnya.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Kebanyakan orang Selandia Baru mengatakan mereka sangat menikmati hidup mereka, demikian keterangan Departemen Statistik Selandia Baru, Stat NZ, dalam satu jajak pendapat pada Kamis (20/7). Sebanyak 83 persen warga Selandia Baru menganggap kepusan hidup mereka secara keseluruhan pada kisaran angka tujuh atau lebih tinggi dalam skala 0-10.

Rakyat Negara Kiwi tersebut mengatakan mereka memiliki perasaan kuat sebagai milik keluarga dan negeri itu, kata survei terbesar Selandia Baru mengenai kesejahteraan --Survei Sosial Umum (GCC).

Kebebasan, hak asasi manusia dan perdamaian; dan lingkungan hidup serta pemandangan alamiah; menempati posisi sebagai faktor yang sangat penting dalam mendefinisikan Selandia Baru, demikian jajak pendapat atas hampir 9.000 orang Selandia Baru.

Namun orang tua lebih mungkin dibandingkan dengan orang muda untuk menempatkan pertanian sebagai yang paling penting dalam menetapkan Selandia Baru, kata survei itu, sebagaimana diberitakan Xinhua. Survei tersebut dilakukan di seluruh negeri itu pada 2016-2017. Survei pertama di negeri tersebut dilakukan pada 2008-2009.

Sebanyak 18 persen orang Selandia Baru mengatakan mereka memiliki lebih dari cukup uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, naik dari sebanyak 13 persen pada 2008, kata jajak pendapat itu.

Cuma kurang dari 11 persen orang Selandia Baru mengatakan mereka tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan mereka buat tempat tinggal, makan, pakaian dan keperluan lain. Jumlah tersebut turun dari 15 persen orang yang mengatakan mereka tidak memiliki cukup kebutuhan dasar pada 2008, demikian survei itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement