Jumat 21 Jul 2017 14:45 WIB

Korut Berpotensi Alami Bencana Kelaparan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Korea Utara
Foto: Corbis
Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengatakan Korea Utara menghadapi kekurangan pangan yang parah akibat dilanda kekeringan terburuk sejak 2001. PBB menilai Korut membutuhkan impor pangan agar anak-anak dan orang tua di negaranya tidak mengalami kelaparan.

FAO mengungkapkan bahwa curah hujan di daerah pertanian utama Korut turun jauh di bawah rata-rata jangka panjang antara April dan Juni. Hal tersebut berdampak buruk pada tanaman pangan pokok seperti padi, jagung, kentang, dan kedelai.

Menurut sebuah laporan yang disusun FAO bersama Pusat Penelitian Gabungan Komisi Eropa, kekeringan di Korut telah mengganggu kegiatan penanaman dan merusak musim panen 2017. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa peningkatan impor dan bantuan pangan diperlukan Korut dalam tiga bulan ke depan. Hal itu dilakukan guna memastikan kalangan manusia lanjut usia dan anak-anak tidak mengalami kelaparan.

Perwakilan FAO untuk Cina dan Korut Vincent Martin mengatakan, kekeringan diperkirakan akan berdampak serius pada kota Nampo, Provinsi Pyongan Selatan dan Utara, Hwanghae, yang mencakup hampir dua per tiga tanaman utama.

"Intervensi segera diperlukan untuk mendukung petani yang terkena dampak kekeringan dan mencegah strategi penanganan yang tak diinginkan untuk yang paling rentan, seperti mengurangi jatah makanan setiap hari," kata Martin, Jumat (21/7).

"Sangat penting sekarang petani menerima bantuan pertanian yang sesuai dan tepat waktu, termasuk peralatan dan mesin irigasi," ujar Martin menambahkan.

FAO memperkirakan produksi pertanian awal musim anjlok lebih dari 30 persen dari tahun sebelumnya. Situasinya akan terus memburuk selama tahun pemasaran 2017/2018, dengan impor sereal dan bantuan pangan cenderung meningkat sebagai hasilnya.

Terkait hal ini, Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan bahwa pihaknya juga telah menemukan penurunan kontribusi yang tajam sementara Indeks Kelaparan Global 2016 (GHI). Dalam GHI terkait disebutkan bahwa dua dari setiap lima orang di Korut mengalami kekurangan gizi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement