Jumat 21 Jul 2017 15:52 WIB

Demo Selamatkan Al Aqsha, Warga: Palestina tidak Sendiri

Aliansi Masyarakat Selamatkan Al-Aqsha Jawa Barat melakukan aksi di depan Gedung Sate, Jalan Dipenogoro, Kota Bandung, Jumat (21/7). Mereka menyuarakan kepedulian terhadap mesjid Al-Aqsha yang ditutup tidak boleh digunakan.
Foto: Republika/M Fauzi
Aliansi Masyarakat Selamatkan Al-Aqsha Jawa Barat melakukan aksi di depan Gedung Sate, Jalan Dipenogoro, Kota Bandung, Jumat (21/7). Mereka menyuarakan kepedulian terhadap mesjid Al-Aqsha yang ditutup tidak boleh digunakan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ribuan warga Jawa Barat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Selamatkan Al-Aqsha (Amsa) menggelar aksi damai di depan Gedung Sate Bandung, Jumat, terkait situasi terkait di Masjid Al Aqsha, yakni adanya pembatasan akses ke kompleks Masjid Al Aqsha oleh Israel.

"Aksi ini merupakan bentuk perlawanan dan keprihatinan kami terhadap saudara kami di Palestina. Kami ingin menegaskan bahwa saudara kami di Palestina tidak sendiri," kata Juru Bicara Amsa Gaos Abdul Hamid, di sela-sela aksi damai tersebut, Jumat (21/7).

Menurut dia, aksi damai tersebut merupakan aksi serentak umat muslim di seluruh dunia yang mengusung tema "Jumat Kemarahan Umat Muslim Dunia" atas tindakan Israel yang kembali menduduki Al Aqsha dan melarang umat muslim untuk beribadah di kiblat pertama umat muslim tersebut.

"Ini adalah aksi 'Jumat Kemarahan Umat Muslim' karena sejak 60 tahun silam baru kali ini Masjid Al-Aqsha ditutup kembali oleh Israel," kata dia.

Ia menuturkan Aliansi Masyarakat Selamatkan Al Aqsha (AMSA) dan ormas Islam lainnya di Jawa Barat merasa terpanggil untuk menyikapi kondisi tersebut dan mengutuk tindakan sewenang wenang Zionis yang telah menodai dan menutup umat Islam untuk melakukan aktivitas.

"Selain itu melalui aksi ini kami juga mendesak lembaga-lembaga internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menindak tegas isi HAM ini dan menyeret pemerintah zionis untuk diadili sebagai penjahat HAM berat," kata dia.

Pihaknya juga mendesak pemerintah Indonesia berperan aktif untuk menghentikan berbagai uapaya pelarangan dan penodaan Masjidil Aqsa melalui langkah-langkah diplomatik yang tegas.

"Kami juga menyerukan kepada seluruh elemen bangsa, khsusnya kepada umat Islam terutama kepada alim ulama, para da'i dan tokoh masyarakat untuk melakukan langkah-langkah nyata guna menyelamatkan Masjid Al Aqsha dengan cara menyampaikan kondisi Al Aqsa yang sangat kritis kepada masyarakat melalui forum-forum seperti tablig akbar, pengajian rutin, khutbah jumat, majelis taklim dan lain-lain," kata dia.

Dalam aksi tersebut massa juga menggelar teatrikal yang menceritakan tentang sulitnya umat muslim Palestina untuk beribadah ke Masjid Al Aqsha.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement