REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pasukan Garda Revolusi Iran menangkap kapal nelayan Arab Saudi beserta awak di dalamnya, Sabtu (22/7). Kapal itu diketahui tengah melewati perairan teritorial di sekitar Teluk Persia.
Di dalam kapal nelayan itu dilaporkan terdapat lima warga India yang seluruhnya merupakan awak kapal. Menurut Departemen Perikanan Provinsi Bushehr, Iran dalam satu bulan terakhir terjadi dua kali penangkapan kapal nelayan Arab Saudi di wilayah perairan teritorial negara tersebut.
Tindakan ini terjadi di tengah ketegangan Iran dan Arab Saudi yang terus meningkat dan disebut berada dalam kondisi terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Masing-masing pihak terus bersebrangan dalam berbagai kepentingan, khsuusnya konflik yang terjadi di Timur Tengah seperti Suriah, Irak, dan Yaman.
Baik Arab Saudi maupun Iran juga saling menyalahkan satu sama lain atas masalah keamanan regional di Timur Tengah. Krisis terbaru hubungan kedua negara tampak dalam keputusan Arab Saudi serta beberapa negara Teluk Arab untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.
Salah satu alasan utama di balik pemutusan hubungan diplomatik tersebut adalah karena kedekatan Qatar dan Iran. Blokade dilakukan untuk memberi tekanan terhadap Qatar yang diminta untuk menjaga jarak dengan Iran, yang disebut membahayakan keamanan regional Timur Tengah.
Sementara, Iran menyalahkan Arab Saudi atas dugaan serangan yang terjadi di Ibu Kota Teheran pada 7 Juli lalu. Sedikitnya 18 orang tewas dan lebih dari 40 lainnya terluka dalam kejadian yang diklaim oleh Negara Islam Irak dan Saudi.
Penangkapan kapal nelayan Arab Saudi kali ini diyakini sebagai balasan atas penahanan nelayan Iran yang terjadi pada 16 Juni lalu. Selain nelayan, ada tiga anggota Garda Revolusi Iran yang hingga kini belum dibebaskan atas tuduhan membawa bahan peledak di perairan teritorial Saudi.