REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Tak kurang dari 30 warga sipil tewas pada Senin (24/7), ketika serangan udara pimpinan AS mengenai satu penjara yang dioperasikan oleh ISIS di Kota Raqqa di bagian utara Suriah. Demikian laporan radio lokal, Sham FM.
Serangan oleh koalisi pimpinan AS mengenai penjara, tempat warga sipil ditahan oleh kelompok gerilyawan ISIS di bagian tengah Kota Raqqa.
Serangan itu dilancarkan beberapa jam setelah koalisi pimpinan AS menyerang beberapa deerah di Kota Mayadeen di Provinsi Deir Az-Zour di Suriah Timur. Sepuluh orang tewas dalam peristiwa itu.
Sejak terlibat dalam perang Suriah untuk memerangi ISIS pada 2014, koalisi pimpinan AS telah menewaskan banyak warga sipil di berbagai daerah yang dikuasai oleh ISIS dan Suriah Timur dan Utara.
AS belum lama ini telah mendukung Pasukan Demokratis Suriah, pimpinan suku Kurdi, dalam desakan mereka untuk merebut Raqqa, Ibu Kota de facto ISIS di Suriah.
Pada Ahad (23/7), Al-Mayadeen melaporkan sebanyak 50 gerilyawan Front An-Nusra, yang memiliki hubungan dengan Alqaidah, tewas dalam ledakan di Kota Idlib, Suriah Utara. Beberapa mobil, yang berisi amunisi, meledak di dekat satu pertemuan gerilyawan Front An-Nusra, dan tak ada petunjuk lebih lanjut yang menunjukkan apakah pemboman itu direncanakan atau tidak sengaja.
Mobil tersebut milik gerakan pesaing Front An-Nusra, Ahrar Ash-Sham --yang kalah dominasi di Idlib pada Ahad pagi dari Front An-Nusra.
Pertempuran antar-kelompok gerilyawan tersebut telah berkecamuk baru-baru ini di Idlib, yang sebagian besar dikuasai oleh Front An-Nusra. Sementara itu Ahrar Ash-Sham melaporkan penarikan diri dari kota tersebut.