REPUBLIKA.CO.ID, Pesawat jet supersonik atau Concorde dengan nomor penerbangan Flight AF4590 milik Air France jatuh beberapa menit setelah lepas landas di Gonesse, Prancis, pada 25 Juli 2000. Insiden ini menewaskan 109 penumpang di dalamnya dan empat orang di darat.
BBC melaporkan, jet ini lepas landas dari Bandara Roissy Charles de Gaulle untuk menuju New York. Dua menit setelah lepas landas, jet menabrak hotel Relais Bleu di kota Gonesse, 10 mil utara Paris, dan jatuh ke tanah setelah salah satu mesin kirinya terbakar.
Ada lebih dari 100 penumpang di dalam jet, kebanyakan adalah turis Jerman, dua turis Denmark, satu turis Austria, dan satu turis Amerika. Para turis itu akan bepergian ke Bandara JFK di New York untuk bergabung dengan kapal pesiar yang menuju ke Ekuador.
Pesawat tersebut dilaporkan telah disewa oleh agen travel Jerman, Deillman. Saksi mata mengaku melihat bola api besar yang diikuti oleh awan asap hitam setelah pesawat menabrak tanah.
Beberapa menit setelah kecelakaan, petugas penyelamat yang berada di tempat kejadian, langsung mencari korban selamat di antara puing-puing pesawat. Perdana Menteri Prancis, Lionel Jospin, juga segera terbang ke tempat kejadian.
Flight AF4590 adalah jet Concorde pertama dalam sejarah yang mengalami kecelakaan, setelah 31 tahun diproduksi. Pesawat khusus satu dari enam armada yang dimiliki Air France ini yang telah beroperasi sejak 1980.
Setelah kecelakaan itu, sebanyak 17 juta poundsterling dihabiskan untuk perbaikan keselamatan pesawat Concorde. Pesawat kembali ke layanan komersial pada November 2001.
Pada Januari 2002 Biro Investigasi Kecelakaan Prancis (BEA) menerbitkan laporannya mengenai kecelakaan tersebut. Laporan setebal 400 halaman itu mengkonfirmasi potongan logam sebesar 40 cm menusuk salah satu ban pesawat.